Ikuti Kami

Sekjen Hasto: Semua Orang Tentu Ingin Di-endorse Jokowi

Sekjen Hasto: Dalam situasi seperti ini semuanya pengen di-endorse oleh Bapak Presiden Jokowi.

Sekjen Hasto: Semua Orang Tentu Ingin Di-endorse Jokowi
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

Jakarta, Gesuri.id - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan semua orang tentu ingin di-endorse oleh Presiden Jokowi. 

Baca: Jadi Wasit Lomba Bakiak, Hasto Ingatkan Jangan Curi Start!

Itu dikatakannya merespon isu Jokowi mendukung atau meng-endorse Menteri Pertahanan Prabowo Subianto hingga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden di Pilpres 2024. 

"Dalam situasi seperti ini semuanya pengen di-endorse oleh Bapak Presiden Jokowi," jawab Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto soal isu Jokowi mengendorse Prabowo dan Ganjar, di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (17/8).

Hasto mengatakan PDI Perjuangan memiliki satu nafas kepemimpinan yakni presiden pertama Sukarno, Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo. Kepemimpinan itu, kata Hasto, akan dilanjutkan pada hasil Pemilu 2024 agar tidak terjadi 'poco-poco'.

"Maka tadi kami tegaskan bahwa bagi PDI Perjuangan kepemimpinan Bung Karno, Ibu Mega dan Pak Jokowi itu satu nafas kepemimpinan yang nantinya akan dilanjutkan pada hasil Pemilu 2024, dimana PDI Peejuanga yang bersama-sama dengan Bapak Presiden Jokowi akan punya tugas sejarah, sehingga nafas kepemimpinan ini berlanjut dan terjadi kesinambungan jangan sampai kepemimpinan itu poco-poco," jelas dia.

Hasto lalu menyinggung kepemimpinan Jokowi dan Ahok semasa menjabat sebagai Gubernur DKI. Hasto menyebut banyak prestasi yang ditorehkan keduanya melalui kebijakan-kebijakan yang diambil.

Namun, kata Hasto, kebijakan itu hilang seiring dengan pergantian kepemimpinan DKI.

Baca: Prasetyo Heran: Projo Kok Menakut-Nakuti Pesta Demokrasi

"Kita lihat di Jakarta begitu dipimpin Pak Jokowi, Pak Ahok kemudian Pak Ahok dan Pak Djarot, sekarang banyak prestasi-prestasi yang dulu sudah dilakukan kemudian menghilang," ungkapnya.

"Contohnya pasukan oranye yang dibutuhkan rakyat, pasukan hijau, pasukan biru, perbaikan taman pembangunan infrastruktur di Jakarta, itu dulu kan luar biasa," imbuh dia.

Quote