Ikuti Kami

TKN Ungkap Enam Hoax Paling Sering Digunakan

Enam hoax yang terus diulang dan paling sering digunakan untuk menyerang paslon Jokowi-Ma'ruf.

TKN Ungkap Enam Hoax Paling Sering Digunakan
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin menyatakan ada beberapa hoax alias berita sesat yang dipakai secara berulang kali untuk menyerang pasangan calon (paslon) Jokowi-Ma'ruf.

Jakarta, Gesuri.id - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin menyatakan ada beberapa hoax alias berita sesat yang dipakai secara berulang kali untuk menyerang pasangan calon (paslon) Jokowi-Ma'ruf. Secara tegas, TKN melansir adanya 6 hoax yang terus diulang atau paling sering digunakan menyerang paslon Jokowi-Ma'ruf.

Baca: Hoax Hanya Dapat Dilawan dengan Kerukunan dan Persatuan

Hal itu dikatakan Juru Bicara TKN, Dini Shanti Purwono pada Konferensi Pers Gerakan Menangkal Fitnah di Media Center TKN, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (31/1). 

"Berdasarkan kajian kami, ada 6 hoax yang terus diulang. Sehingga 6 hoax inilah yang paling sering kita temukan di media sosial," kata Dini.

Dini pun memaparkan keenam hoax itu. Hoax yang pertama adalah, hoax PKI atau komunis. Hoax ini begitu sering dilantunkan karena menyangkut peristiwa sejarah yang sensitif dan menyisakan luka hingga kini. 

Sedangkan hoax yang kedua, adalah hoax kriminalisasi ulama. Hoax ini dihembuskan untuk mencitrakan pemerintahan saat ini tidak bersahabat dengan kalangan ulama atau Islam.

Kemudian hoax yang ketiga adalah hoax tenaga kerja asing (TKA) China. Melalui hoax ini, pemerintah ingin digambarkan memberi ruang tanpa batas bagi TKA untuk bekerja di Indonesia.

"Baru-baru ini hoax ini juga kembali dihembuskan di media sosial, dengan adanya video yang seakan-akan menggambarkan adanya demonstrasi menolak TKA China di Morowali. Belakangan peristiwa dalam video itu tidak seperti yang digambarkan, dan penyebar nya pun sudah ditangkap, yang ternyata seorang pedagang Batagor," ungkap Dini. 

Baca: TKN Siap Tangkal Hoaks dengan Bukti dan Fakta

Adapun hoax yang keempat adalah hoax utang luar negeri. Dengan hoax ini, diharapkan timbul penilaian masyarakat bahwa pemerintahan saat ini hobi menambah hutang.

Untuk hoax yang kelima, adalah hoax pengangguran dan barang mahal. Hoax ini ingin membentuk opini masyarakat bahwa pemerintahan saat ini tidak mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Dan hoax yang keenam, adalah hoax penyelenggaraan Pemilu. Delegitimasi penyelenggara pemilu, adalah tujuan ditebarnya hoax ini.

Disamping keenam hoax itu, TKN juga menemukan adanya 4 jenis hoax lainnya yang ditemui di media sosial. Namun, keempat hoax ini relatif jarang digunakan dibandingkan 6 hoax tersebut.

"Keempat hoax yang jarang digunakan itu adalah hoax bencana alam, hoax kesehatan, hoax infrastruktur dan hoax korupsi," papar Dini. 

Dini pun mengungkapkan bahwa TKN akan terus memantau perkembangan hoax ini. TKN juga akan melakukan klarifikasi berkala pada publik atas berbagai hoax yang muncul.

"Nantinya setiap pekan kami akan lakukan konferensi pers sebagai bentuk klarifikasi pada publik, atas berbagai hoax yang muncul," ujar Dini.

Quote