Ikuti Kami

Begini Makna Kartini Buat Mama Emi

Mama Emi memaknai Hari Kartini sebagai perjuangan perempuan dalam segala bidang, termasuk politik.

Begini Makna Kartini Buat Mama Emi
Mama Emi saat naik truk di pulau Solor-Kabupaten Flores Timur

Kupang, Gesuri.id – Dalam menyambut Hari Kartini yang diperingati pada setiap 21 April Cawagub NTT  nomor urut 2, Emilia Julia Nomleni atau akrab disapa Mama Emi punya makna tersendiri. Baginya, perempuan harus berbuat dan berusaha melepaskan diri dari belenggu kemiskinan dan kebodohan.

Mama Emi sendiri tercatat sebagai satu-satunya calon perempuan dalam Pilgub NTT. Bahkan, politikus PDI Perjuangan ini merupakan perempuan pertama yang berani mencalonkan sebagai pemimpin NTT.

Baca: Megawati Puji Mama Emi Sebagai Perempuan Tangguh

Menurut Mama Emi, Hari Kartini sebagai sebuah spirit. Perjuangan yang dilakukan Kartini pada zamannya menjadi energi bagi kaum perempuan saat ini untuk terus memperjuangkan emansipasi.

“Memang ada banyak perempuan lain yang berbuat dalam masa perjuangan. Tapi Kartini, kalau mau, bisa saja tidak berbuat apa-apa karena dirinya lahir dari kalangan priayi. Sebenarnya bisa saja dia tidak perlu memikirkan orang lain, karena hidupnya berbeda dengan perempuan lain. Bagi saya itulah pembeda dan menjadi sebuah spirit,” sebutnya di Kupang, kemarin.

Baca: Mama Emi tak Akan Biarkan Anak Perempuan Dijual

Memang harus diakui, lanjutnya, saat ini telah ada kemajuan-kemajuan dalam hal emansipasi perempuan, termasuk di NTT. Hanya saja, belum maksimal lantaran masih terlalu kuatnya pemikiran patriarki dalam budaya di NTT.

“Sehingga kita terjebak dalam pemikiran bahwa perempuan tidak mampu, perempuan tidak bisa memimpin, tidak berkualitas. Yang paling utama, orang bilang perempuan itu tidak kuat dan lemah,” tunjuknya.

Dia menambahkan, kaum lelaki terkadang mengakui perempuan mampu melakukan sesuatu, namun masih ada ruang untuk selalu membandingkan kekuatan seorang laki-laki dengan seorang perempuan.

“Dan itu yang melemahkan kerja dan perjuangan perempuan. Karena pendekatan dan perjuangan perempuan itu berbeda dengan laki-laki. Pendekatan perempuan itu lebih lembut, lebih teliti,” ujar pasangan Marianus Sae ini.

Bagi Mama Emi, adalah tugas masyarakat untuk selalu memberikan ruang pada perempuan. Ruang itu, lanjut dia, harus ada dalam kesadaran penuh dan keikhlasan.

“Kadang-kadang orang memberikan ruang (pada perempuan) tapi kurang ikhlas,” ujar aktivis perempuan pendiri Perkumpulan Relawan CIS Timor ini.

Dalam politik sendiri, Mama Emi mengakui ruang untuk perempuan, sudah cukup terbuka. Dalam hal ini, dia justru memberikan otokritik pada perempuan yang masih menganggap politik sebagai pekerjaan sampingan.

“Pekerjaan-pekerjaan seperti ini tidak boleh dianggap sebagai pekerjaan sampingan. Dalam dunia politik, mari kita bekerja secara full di situ,” akunya.

Baca: Sehabis Debat Jadi Trending Topic, Mama Emi Tambah Pede

Kehebatan perempuan bagi Mama Emi yakni meski bekerja secara penuh di politik bukan berarti meninggalkan pekerjaan-pekerjaan dalam keluarga. Bisa dibilang pada setiap kerja-kerja politik harus dijalankan dengan serius dan kesungguhan oleh perempuan.

“Ketika kita masuk (politik) dan tidak serius, kita akan kesulitan. Tapi pada intinya ruang itu sudah terbuka, dan kita harus serius mengambil posisi,” pungkasnya.

Quote