Ikuti Kami

Jejak Safaruddin, Pengayom yang Turun ke Bawah

Rekam jejak Cawagub Kaltim nomor 4, Safaruddin dirasakan menjawab kebutuhan masyarakat Kaltim dalam menunjang keamanan dan penguatan ekonomi

Jejak Safaruddin, Pengayom yang Turun ke Bawah
Cawagub Safaruddin

Balikpapan, Gesuri.id - Seabrek tugas sudah menanti Safaruddin. Dia baru disahkan sebagai pelaksana tugas Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) PDI Perjuangan provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Selasa (3/4). Siapakah calon wakil gubernur (Cawagub) nomor 4 Kaltim yang berpasangan dengan Rusmadi Wongso ini?

Sedianya, Safaruddin merupakan polisi tulen. Lelaki kelahiran Wajo, Sulawesi Selatan, 10 Februari 1960, 58 tahun silam tersebut baru saja pensiun dalam tugas di tubuh Polri dengan jabatan terakhir sebagai perwira tinggi di Baintelkam Mabes Polri.

Dia mantan Kapolda Kaltim sejak 2015 hingga awal Januari 2018. Tentu pengalaman ini yang bisa mendekatkan diri kepada masyarakat dan mengenal karakter Kaltim secara keseluruhan. Sekaligus menciptakan keamanan di Kaltim dalam menunjang pembangnunan dan penguatan ekonomi.

Baca Juga: Popularitas Rusmadi- Safaruddin Sampai ke Desa-Desa

Safaruddin sendiri jebolan Akpol tahun 1984. Satu angkatan dengan sejumlah nama beken perwira tinggi Polri seperti Komjen (Purn) Budi Waseso (mantan Kepala BNN), Komjen Putut Eko Bayuseno (Irwasum Prolri yang juga mantan Kapolda Metro Jaya), Irjen Condro Kirono (Kapolda Jateng), Irjen (Purn) Anton Charlian (mantan Kapolda Jabar yang kini mencalonkan sebagai Cawagub Jabar), dan Irjen Arman Depari (Deputi Pemberantasan BNN).

foto dari klik bontang

Ada pula Irjen (Purn) Djoko Susilo mantan Kakorlantas, namun sayangnya kini menjadi pesakitan lantaran terbukti secara hokum sebagai pelaku korupsi simulator. Nah, dalam lulusan Akpol 1984 itu ada sebuah komunitas perkumpulan alumni bernama Jagratara.

Baca Juga: Safaruddin: Jangan Diskriminasi Anak Berkebutuhan Khusus

Dalam bertugas, Safaruddin banyak menghabiskan tugas dalam bidang reserse. Dirinya pernah menjadi Kepala Reserse Polresta Manado (1988), Kepala Bagian Serse Polwil Lampung Polda Sumbagsel (1993-1996), Kabag Serse Tipiter Direktorat Serse Polda Jatim (1999). Bahkan, pada 2001, tatkala menjadi Kapolres Tulungagung berhasil mengungkap kasus perjudian dan narkoba yang tertinggi se-Jawa Timur.

Selain itu, Safaruddin merupakan salah tokoh yang turut menyukseskan reformasi birokrasi penerimaan Polri. Misalnya pada saat menjadi Kepala Biro Personal Polda Jatim tahun 2006 berhasil membuat penerimaan bintara dan perwira Polri yang bersih dan tanpa pungutan. Dan, pada 2014 tatkala menjabat Kepala Biro perawatan personel (Karowatpers) SSDM Polri berhasil menelurkan aturan masa dinas persiapan pensiun.

Baca Juga: Rusmadi-Safaruddin Gunakan Konsep Membangun dari Pinggiran

Di Kalimantan sendiri, merupakan daerah yang pernah ia jajaki. Tahun 2010 hingga 2013, Safaruddin pernah dipercaya sebagai Wakapolda Kalbar dengan pangkat kombes. Karena itu, saat menjadi Kapolda Kaltim, Safaruddin bisa menjalankan tugas dengan apik.

Salah satu tindakan selama menjadi Kapolda Kaltim yang dirasa dekat dengan rakyat, yakni menyebarkan nomor handphone pribadi. Dia juga menginstruksikan seluruh Kapolres dalam wilayah hokum Polda Kaltim melakukan hal serupa guna memudahkan masyarakat berkomunikasi memberi informasi, laporan guna memelihara keamanan ketertiban. Karena itu pula, Safaruddin menerima penghargaan Bintang Bhayangkara Pratama dari Presiden Joko Widodo sebagai tanda kepahlawanan untuk anggota Polri yang telah menunjukkan keberanian, kebijaksanaan, dan ketabahan luar biasa melampaui panggilan tanpa merugikan tugas pokok.

Baca Juga: Cawagub Safaruddin Pastikan Jalanan Kaltim Mulus

Memang selama 2 tahun 4 bulan dirinya memimpin Polda Kaltim tercapai banyak keberhasilan. Sampai-sampai Kapolri Jenderal Tito Karnavian. “Sekitar 1,5 tahun saya tak datang ke sini (Kaltim). Bukan saya tak cinta Kapolda. Saya merasa tertolong karena Kaltim di mata saya sangat aman. Aman kenapa? Karena leadership Kapoldanya,” sebut Kapolri, Kamis medio Desember 2017 lalu.

Tito mengaku, apabila dirinya sering mengunjungi suatu daerah, maka berarti daerah tersebut rawan. Sebaliknya, bila jarang dikunjunginya maka ia menganggap bahwa daerah tersebut aman, dan institusi kepolisian daerah mampu bekerja optimal.“Makin banyak saya datang ke daerah, berarti daerah itu banyak rawan. Makanya saya turun langsung,” jelasnya.

Kapolri memuji Safaruddin selaku bawahan sekaligus seniornya. Baginya, keamanan Kaltim relatif terkendali. Termasuk di dalamnya ketertiban masyarakat, potensi konflik, dan penanganan kejahatan konvensional. “Ada banyak penilaian keberhasilan seperi dari program yang didalamnya terdapat indikator keberhasilan Polda Kaltim mulai dari pengelolaan keuangan, pelayanan SIM, hingga inovasi aplikasi online yang dibuat Polda Kaltim terbukti berhasil,” ungkap Tito.

Masuk Politik

Kelibatan Safaruddin dalam jalur politik bersama PDI Perjuangan merupakan pengalaman pertama. Namun, pengalamannya membuat harapan bisa turut melakukan kaderisasi secara profesional dan membanggakan.

Pada akhir Januari lalu, Safaruddin bersama Rusmadi Wongso ikut sekolah pelatihan singkat yang dilakukan PDI Perjuangan. Pelatihan itu langsung diberikan oleh Megawati Soekarnoputri.

Nah, dalam pertarungan pemilihan gubernur dan wakil gubernur Kaltim ini, Safaruddin bersama Rusmadi membawa harapan baru buat masyarakat dengan tagline 'Kaltim Bermartabat'.

Ketua Presideiun Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane merasa adanya panggilan beberapa perwira tinggi Polri yang bertarun dalam pilkada serempak 2018 ini.  Namun, Neta memprediksi Safaruddin yang akan memenangkan ahti rakyat.

“Dari sekian banyak jenderal polisi yang ikut Pilkada, IPW hanya melihat satu figur jenderal polisi yang berpeluang besar untuk memenangkan pilkada, yakni di Kaltim,” katanya sembari menunjuk Safaruddin.

Baca Juga: Kaltim Kreatif Jadi Program Andalan Cawagub Safaruddin

Senada diungkapkan tokoh masyarakat Kaltim yang juga Ketua Yayasan Pengendali Lingkungan & Pembangunan (YPLP) Kaltim, Amir L. Dia meyakini, bila sosok Safaruddin dianggap yang paling pas diterima masyarakat Kaltim. Sebab, jenderal bintang dua itu dirasa dekat dengan lapisan masyarakat, juga dengan kalangan anak muda melalui aktivitasnya di jejaring media sosial dan kegiatan kepemudaan.

“Beliau adalah sosok yang tegas dan mengayomi masyarakat. Kami tahu sejak beliau memimpin Polda Kaltim berbagai tindak kejahatan berhasil dibongkarnya. Kami yakin bahwa dia juga akan mampu memerangi korupsi di Kaltim ini. Pak Safaruddin pas untuk Kaltim lebih baik,” tegas Amir.

Quote