Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko menanggapi hasil survei Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC), terkait kinerja Presiden Jokowi.
Dalam survei SMRC yang disoroti Budiman Sudjatmiko tersebut, mayoritas publik atau 71,7% puas dengan kinerja Presiden Jokowi.
Menurut Budiman Sudjatmiko, survei SMRC soal kinerja Jokowi tersebut, mirip dengan apa yang diperoleh oleh Lula da Silva dari Brazil.
Baca: Munarman Tahan Tangis, Budiman : Marah atau Takut?
"Mirip Lula da Silva (Brazil) yang beroleh approval rate 80% pada periode ke 2," tuturnya, sebagaimana dia cuitkan di akun Twitter @budimandjatmiko, Senin, (27/12).
Dia menambahkan bahwa Presiden Jokowi berhasil lepas dari jeratan kutukan periode kedua.
"Sukses lepas dari "kutukan periode ke 2" ini bisa memupuk dendam lawan-lawannya," sambungnya.
Bahkan menurutnya, Lula da Silva juga pernah difitnah, akan tetapi Mahkamah Agung memutuskan dia tak bersalah.
Budiman Sudjatmiko juga mengatakan sempat berdiskusi dengan Lula da Silva sebelum dia lengser.
"Saya sempat diskusi 1,5 jam dengan Lula setelah dia lengser jadi presiden di kantor lembaganya di São Paulo, Instituto da Cidadania (Institut Warga Negara)," tulisnya.
Menurutnya, Lula da Silva yang merupakan mantan tukang semir sepatu dan buruh yang tidak lulus SD tersebut, banyak mengajarkan berpolitik.
Diskusi dengan Lula da Silva tersebut juga didampingi oleh Kementerian Sekretariat Negaranya.
Hasil diskusi tersebut kemudian disampaikan oleh Budiman Sudjatmiko kepada Presiden Jokowi.
Baca: Budiman: Advokasi Basis Masa Tentukan Strategi Pergerakan
"Hasil diskusi dengan Lula ini sempat ku sampaikan ke pak Jokowi di kantor Balai Kota DKI," sambungnya.
Saat itu menurutnya, Jokowi sudah menjadi presiden terpilih namun belum dilantik.
Namun, Presiden Jokowi sambil bercanda mengatakan bahwa jalan dirinya lebih mulus dari Lula da Silva.
"Pak Jokowi sempat bercanda, 'Wah saya lebih mulus dari Lula ya karena Lula baru kepilih setelah nyapres 3 kali," tulis Budiman Sudjatmiko.
