Ikuti Kami

Dampak Pandemi, Paksa Manusia Cari Terobosan Iptek 

Pandemi virus corona (COVID-19) memaksa manusia untuk mencari terobosan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).

Dampak Pandemi, Paksa Manusia Cari Terobosan Iptek 
Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko.

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko menyatakan pandemi virus corona (COVID-19) memaksa manusia untuk mencari terobosan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).

"Akibat pandemi, seluruh umat manusia dipaksa berpikir, mencari cara-cara baru untuk mengelola kesehatan, pendidikan, cara kerja, ekonomi hingga perpolitikan," kata Budiman di Jakarta, Kamis (11/3).

Baca: Djarot Serukan Doa Bersama, Covid Melandai, Vaksinasi Lancar

Menurut Budiman, sejarah banyak mencatat tentang hubungan antara pandemi dan teknologi. Dimana itu merupakan momentum bagi manusia untuk mencari terobosan-terobosan baru. Karena sistem dan cara berpikir lama dianggap sudah usang.

Budiman mencontohkan, saat penyakit den virus HIV puluhan tahun lalu, sampai saat ini belum ada vaksin yang bisa menyembuhkan penyakit itu. Namun berbeda dengan COVID-19 yang telah menjadi pandemi di seluruh dunia, memaksa para peneliti dan ilmuwan untuk menemukan vaksin dari virus tersebut.

"Kurang dari satu tahun, vaksin sudah ditemukan, biasanya vaksin itu butuh belasan tahun," ujarnya.

Selain itu, kata Budiman, pandemi juga memaksa manusia untuk berpikir ilmiah dan harus berdasarkan data. Ketika masyarakat berpikir ilmiah, akan memudahkan sebuah lingkungan berinovasi untuk kemajuan teknologi.

Baca: Budiman Dorong Pembentukan Komite Sains Kepresidenan

Komisaris Independen PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V ini menyatakan pandemi juga mengubah sistem kesehatan di masyarakat. Dimana dahulu, fasilitas kesehatan terbatas memberikan pelayanan, namun saat pamdemi, semua masyarakat mendapatkan layanan kesehatan.

"Artinya lebih progresif, lebih pro keadilan, lebih pro kemajuan muncul mendapatkan momentum, mendapatkan kesempatan untuk berkembang," jelas Budiman.

Quote