Ikuti Kami

Deddy: Pemilik "Buzzer" Terbesar Adalah PKS Cs!

Buzzer sendiri bisa didefinisikan sebagai orang yang memiliki pengaruh tertentu guna menyatakan suatu kepentingan di media sosial (medsos). 

Deddy: Pemilik
Politisi PDI Perjuangan Deddy Yevri Sitorus.

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Deddy Yevri Sitorus turut menanggapi munculnya suara dari beberapa pihak, yang keberatan dengan keberadaan buzzer.

Buzzer sendiri bisa didefinisikan sebagai orang yang memiliki pengaruh tertentu guna menyatakan suatu kepentingan di media sosial (medsos). 

Suara yang keberatan dengan keberadaan buzzer datang dari beberapa pihak dari kalangan oposisi, seperti Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Asfinawati dan ekonom Kwik Kian Gie. 

Baca: Gus Mis Sebut Anies Gunakan "Buzzer" Untuk 2024

"Buzzer berasal dari kata buzz atau suara lebah, artinya pendengung. Kekiniannya, adalah mereka yang (aktif) bersuara diranah publik. Lalu?? " tegas Deddy. 

Kalau definisinya begitu, lanjut Deddy, media adalah sumber dan buzzer terbesar bersama semua pengguna medsos. 

"Tapi kan yang mereka (oposisi)  maksud 'buzzer' itu adalah para pendukung pemerintah. Lalu mereka? Ya HATERS,  ya buzzer juga," sindir Deddy. 

Baca: NU Dukung Nasionalisasi Perusahaan Asing oleh Bung Karno!

Deddy pun mengungkapkan bahwa pemilik buzzer terbesar justru pihak oposisi. Menurut Deddy, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), (eks) Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), dan Muslim Cyber Army (MCA) dan pendukungnya adalah para pemilik buzzer terbesar. 

"(Oposisi) kalah dalam narasi & adu otak, mutung!" ujar Deddy.

"Mereka lah  (oposisi) organised buzzers terbesar, bersatu dalam Pilpres lalu tercerai berai. Berkelindan dengan SJW belum bangun tidur!" tambahnya.

Quote