Tabanan, Gesuri.id – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-54 Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Tabanan berlangsung meriah di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Baturiti, Senin (22/9/2025).
Acara yang dirangkaikan dengan panen sayur organik ini dihadiri Anggota DPRD Bali dari Fraksi PDI Perjuangan Ni Made Usmatari, jajaran KTNA, penyuluh pertanian lapangan (PPL), pekaseh, hingga krama subak. Para peserta menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan Gubernur Bali Wayan Koster melalui program Bali Daulat Pangan.
Acara ini juga menghadirkan Anggota Tim Percepatan Gubernur Bali 2025–2030, I Made Urip, yang dikenal sebagai politisi senior PDI Perjuangan sekaligus mantan Anggota DPR RI lima periode.
Dalam kesempatan tersebut, Made Urip menyuarakan keresahan petani terkait ancaman serius alih fungsi lahan yang terus terjadi di Bali.
“Setiap tahun, hampir 1.300 hektar lahan produktif di Bali hilang. Kalau angka ini tidak ditekan, maka dalam 10 tahun ke depan kita akan kehilangan puluhan ribu hektar sawah. Pertanyaannya, dari mana kita akan makan kalau sawah sudah jadi beton semua?” kata Made Urip dengan nada tegas.
Ia menekankan bahwa lahan pertanian bukan hanya urusan petani, tetapi menyangkut kehidupan bersama. Menurutnya, pangan tidak bisa dipisahkan dari kedaulatan bangsa dan budaya Bali yang bertumpu pada sistem subak.
“Subak bukan hanya cara bertani, tetapi identitas Bali. Kalau subak hancur karena lahannya menyusut, itu sama saja kita merusak warisan leluhur,” ujar politisi yang dikenal dengan sebutan Wakil Rakyat Sejuta Traktor ini.
Lebih jauh, Made Urip mendorong pemerintah daerah hingga desa adat untuk lebih berani mengambil sikap tegas menolak alih fungsi lahan sembarangan.
“Jangan hanya tergoda investasi sesaat. Investor datang dengan janji manis, tapi setelah lahan hilang, anak cucu kita yang akan menanggung akibatnya. Saya tegaskan, tanah jangan dijual murah. Tanah adalah sumber kehidupan,” tegasnya.
Made Urip juga menyoroti pentingnya inovasi di sektor pertanian, termasuk pengembangan pertanian organik yang saat ini mulai diterapkan di BPP Baturiti.
Panen sayur organik yang dilakukan pada peringatan HUT KTNA menjadi bukti nyata bahwa pertanian sehat mampu memberikan nilai tambah bagi petani.
“Pasar global sekarang menuntut produk sehat. Kalau kita konsisten dengan organik, Bali bisa menjadi pusat pangan sehat dunia, sekaligus menjaga kelestarian alam,” tambahnya.
Sekretaris KTNA Kabupaten Tabanan, Nyoman Kartika, menyampaikan apresiasinya atas dukungan Made Urip. Ia menegaskan KTNA Tabanan siap mengawal penuh kebijakan Gubernur Bali untuk mempertahankan lahan pertanian produktif.
“Kami bersama para petani siap berdiri di garis depan agar lahan pertanian tetap terjaga. Panen sayur organik hari ini menjadi bukti bahwa Bali bisa maju dengan pertanian sehat tanpa harus kehilangan warisan leluhur,” ujarnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan syukuran sederhana melalui pemotongan tumpeng, diiringi tepuk tangan dan doa bersama para petani, penyuluh, hingga tokoh masyarakat. Suasana hangat ini menjadi simbol persatuan sekaligus tekad bersama mewujudkan Bali Daulat Pangan.