Ikuti Kami

Kaesang Sebut Nadiem Makarim Bakal Jadi Triliuner 

“Salah jalan itu Pak Nadiem. Mending jadi pengusaha. Ampun Pak Menteri. Tapi kalau GoTo IPO, beliau jadi triliuner”.

Kaesang Sebut Nadiem Makarim Bakal Jadi Triliuner 
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia, Nadiem Makarim.

Jakarta, Gesuri.id - Pebisnis yang juga anak Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep mengatakan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia, Nadiem Makarim bakal menjadi triliuner apabila nantinya GoTo melakukan IPO atau penawaran saham perdana.

Baca: Kaesang Prihatin Gaji Gibran dan Risiko Sebagai Wali Kota

Walau saat ini menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim masih memiliki saham di perusahaan GoJek. Dan, apabila nantinya GoTo perusahaan gabungan antara GoJek dan Tokopedia melakukan penawaran saham perdana (IPO), Nadiem bisa menjadi triliuner!

Hal tersebut seperti diungkapkan, Kaesang dalam tayangan Podcast di Youtube Deddy Corbuzier, Karesang bilang, Nadiem akan jadi triliuner bila GoTo IPO.

Triliuner adalah orang-orang yang memiliki harta selangit, contohnya seperti Jeff Benzos, Jack Ma, Mark Zuckerberg dan lainnya.

Awalnya, Deddy Corbuzier mengungkapkan, menteri paling kasihan di kabinet Presiden Joko Widodo adalah Nadiem Makarim. Pasalnya, baru beberapa bulan dilantik menjadi Menteri, pandemi datang dan membuat semua sekolah harus ditutup sementara.

Namun, Kaesang langsung menimpali, walau kasihan, tetapi kalau GoTo nantinya IPO, maka Nadiem akan menjadi triliuner.

“Salah jalan itu Pak Nadiem. Mending jadi pengusaha. Ampun Pak Menteri. Tapi kalau GoTo IPO, beliau jadi triliuner,” ungkap Kaesang.

Seperti diketahui, saat ini GoTo memang berencana akan melakukan IPO. Kabarnya IPO akan dilakukan di pasar bursa Amerika Serikat dan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Indonesia.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) Kementerian Hukum dan HAM April 2020, Nadiem tercatat masih memangang saham Gojek dengan seri E,I,N dan O dengan nilai nominal Rp90,84 juta atau setara dengan kepemilikan 0,01 persen dari modal ditempatkan dan disetor.

Pada 2010 sejak GoJek didirikan Nadiem bersama rekannya Kevin Aluwi dan Michaelangelo Moran, Gojoke telah menjelma sebagai perusahaan teknologi raksasa dengan valuasi menembus lebih dari USD10 miliar. Bahkan setelah merger dengan Tokopedia menjadi GoTo, valuasi GoTo ditaksir mencapai Rp572 triliun.

Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Ajib Hamdani mengatakan, masuknya GoTo di dunia digital, secara tidak langsung memberikan kontribusi yang lebih signifikan terhadap produk digital. Dampak dari perputaran dari GoTo ini di data dari tahun 2020 tercatat Rp314 triliun.

Baca: Ini Kata Gibran Soal Gajinya Diledek Kaesang

“Bayangkan, jika Rp314 triliun itu memberikan kontribusi sebesar kira-kira di angka 2% atas PDB di indonesia. Di mana PDB di kita di tahun 2020 di angka Rp15.434,2 triliun,” ujarnya dalam market review IDX TV di Jakarta, Kamis (20/5).

Dilihat dari sejarah dana Gojek hingga 2019 dan Tokopedia hingga 2020, GoTo memiliki valuasi setidaknya senilai 18 miliar Amerika Serikat atau lebih dari Rp257 triliun. Tokopedia adalah start up unicorn dari Indonesia, begitu juga dengan Gojek menyandang predikat decacorn. Dilansir dari idxchannel com.

Quote