Ikuti Kami

Rokhmin Dahuri: Pentingnya Keseimbangan Dunia dan Akhirat Agar Bermakna dan Penuh Keberkahan

Manusia tidak hanya dituntut untuk berhasil secara duniawi, tetapi juga harus mempersiapkan diri untuk meraih kesuksesan akhirat.

Rokhmin Dahuri: Pentingnya Keseimbangan Dunia dan Akhirat Agar Bermakna dan Penuh Keberkahan
Anggota Komisi IV DPR RI sekaligus Rektor Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) Bogor, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI sekaligus Rektor Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) Bogor, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS, menyampaikan pesan mendalam tentang makna kesuksesan hidup yang sejati. 

Menurutnya, manusia tidak hanya dituntut untuk berhasil secara duniawi, tetapi juga harus mempersiapkan diri untuk meraih kesuksesan akhirat melalui amal ibadah dan perbuatan baik selama hidup di dunia.

“Kesuksesan dunia dapat diartikan sebagai tercapainya tujuan-tujuan hidup seperti memiliki pekerjaan yang baik, keluarga yang harmonis, serta harta yang cukup. Namun, kesuksesan sejati tidak berhenti di sana,” ujarnya. Ia menekankan pentingnya keseimbangan antara dunia dan akhirat agar hidup manusia menjadi bermakna dan penuh keberkahan.

Dalam inspirasinya, Prof. Rokhmin mengutip firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Al-Qashash ayat 77 yang menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat:

**وَابْتَغِ فِيْمَآ اٰتٰىكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَاَحْسِنْ كَمَآ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِى الْاَرْضِۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ ۝٧٧**

"Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (pahala) negeri akhirat, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia. Berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan."

Dalam inspirasi pagi yang dikutip Ahad (9/11), Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan ini menegaskan bahwa Islam tidak melarang manusia untuk berusaha memperoleh harta dan kesuksesan dunia. Sebaliknya, kekayaan dan karunia yang diperoleh harus digunakan di jalan Allah, dengan cara menginfakkan serta memanfaatkannya untuk kebaikan.

“Nasihat ini bukan berarti seseorang hanya boleh beribadah mahdah dan melupakan dunia. Berusahalah sekuat tenaga dan pikiran untuk memperoleh harta, lalu gunakanlah untuk mencari pahala negeri akhirat,” ujarnya penuh semangat.

Prof. Rokhmin menambahkan bahwa kesuksesan sejati adalah keseimbangan antara kerja keras untuk dunia dan persiapan bekal untuk akhirat. Dengan demikian, hidup manusia akan menjadi lebih bermakna, penuh keberkahan, dan memberi manfaat bagi sesama. Ia menegaskan bahwa dunia adalah ladang usaha, sementara akhirat adalah tujuan akhir. Keduanya harus berjalan seiring agar hidup tidak hanya sukses secara materi, tetapi juga bernilai di hadapan Allah SWT.

Dalam pesannya, Guru Besar Fakultas Kelautan dan Perikanan IPB University ini juga menekankan bahwa kenikmatan dunia adalah bagian dari anugerah Allah yang patut disyukuri, tetapi harus dinikmati dengan penuh kesederhanaan dan tidak berlebihan. Kesuksesan, menurutnya, bukan hanya tentang harta atau jabatan, melainkan tentang bagaimana seseorang mampu menyeimbangkan nikmat dunia dengan amal kebaikan untuk akhirat.

Beliau mengingatkan bahwa setiap manusia dituntut untuk berbuat baik kepada sesama, salah satunya melalui sedekah. Sebagaimana Allah telah berbuat baik dengan menganugerahkan nikmat-Nya, maka manusia pun harus menyalurkan kebaikan itu kepada orang lain.

“Janganlah kamu berbuat kerusakan dalam bentuk apa pun di bumi ini, dengan melampaui batas-batas yang telah ditetapkan oleh Allah. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan dan akan memberikan balasan atas kejahatan tersebut,” tegas Menteri Kelautan dan Perikanan 2001–2004 itu.

Pesan yang disampaikan Prof. Rokhmin Dahuri menjadi pengingat penting bahwa hidup bukan sekadar mengejar kenikmatan dunia, tetapi juga menjaga keseimbangan, menebar kebaikan, dan menjauhi segala bentuk kerusakan. Dengan menjalankan keduanya secara selaras, manusia akan meraih keberkahan hidup yang sejati — bahagia di dunia, dan mulia di sisi Allah SWT di akhirat kelak.

Quote