Ikuti Kami

Soekarno Membawa Spirit Imam Husain di Karbala

Saat ini, di Indonesia dan dunia, peringatan Asyura sedang bergema.

Soekarno Membawa Spirit Imam Husain di Karbala
Presiden Pertama RI Soekarno.

Jakarta, Gesuri.id - Saat ini, di Indonesia dan dunia, peringatan Asyura sedang bergema. Di beberapa kota di Indonesia, peringatan Asyura digelar. Demikian juga di berbagai tempat lain di dunia.

Tragisnya, peringatan Asyura tahun ini kembali dinodai oleh aksi biadab para teroris. Lebih dari 30 peziarah tewas dan belasan lainnya terluka di kota Karbala, Irak akibat serangan teroris pada hari suci Asyura, Selasa (10/9).

Baca: Bung Karno Punya Cinta dari Kutai Kartanegara

Para teroris itu seakan ingin mengulang kembali kekejaman pasukan Khalifah Yazid bin Muawiyah membantai Imam Husain bin Ali bin Abi Thalib di Karbala ribuan tahun lalu. Dan pembantaian Imam Husain itulah yang menjadi inti dari peringatan Asyura.

Ya, peringatan Asyura memang tak bisa dilepaskan dari sosok Imam Husain, yang merupakan cucu Nabi Muhammad SAW. Beliau menolak tunduk pada kekuasaan Bani Umayyah karena menilai Bani Umayyah zalim.

Muawiyah dari Bani Umayyah memang sudah ingin merebut kekuasaan dari kekuasaan dunia Islam sejak kepemimpinan Ali bin Abi Thalib, yang merupakan ayah dari Imam Husain sekaligus menantu Nabi Muhammad SAW. Kebencian pada Ali dan keturunannya, terus menghinggapi Muawiyah hingga keturunannya pula. Maka ketika Yazid, anak Muawiyah, menaiki tampuk kekuasaan Bani Umayyah, dia pun sangat membenci Imam Husain yang dia anggap merongrong kekuasaannya. 

Sikap tegas Imam Husain yang tak mau tunduk pada Bani Umayyah itu berujung pada tragedi. Pada 10 Muharam 61 Hijriyah atau 10 Oktober 680 Masehi, 4.000 pasukan Umayyah yang dipimpin Umar bin Sa’ad bin Abi Waqqash menyerbu dan membantai Imam Husain dan para pengikutnya di Karbala.

Keberanian Imam Husein dalam melawan kezaliman Umayyah itu turut menginspirasi Soekarno, Presiden pertama sekaligus pemimpin perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Soekarno sangat menghormati perjuangan Imam Husain yang berani mengorbankan nyawa demi melawan kesombongan di Karbala. 

Hal itu ditulis Soekarno dalam buku Di Bawah Bendera Revolusi, sebagai berikut :

“Husain adalah panji berkibar yang diusung oleh setiap orang yang menentang kesombongan di zamannya, di mana kekuasaan itu telah tenggelam dalam kelezatan dunia serta meninggalkan rakyatnya dalam penindasan dan kekejaman."

Jadi, bisa dikatakan perjuangan Soekarno dalam melawan penindasan kolonialisme dan imperialisme, salah satunya diilhami oleh perjuangan Imam Husain. Ketua Lembaga Pemikiran Islam Bung Karno (LPI-BK) Habib Ali Assegaf mengatakan perjuangan Imam Husain dan Soekarno memang sama-sama berlandaskan satu hal, yakni keberanian melawan kezaliman. 

Baca: Bung Karno dan Tahun Vivere Pericoloso

"Peristiwa Karbala itu adalah 'sekolah' para pemberani. Imam Husain dan para pengikutnya adalah pemberani. Dan bangsa ini juga pernah melahirkan pemberani, yakni Soekarno.  Apa yang dilakukan Soekarno, yakni menentang kolonialisme dan imperialisme adalah keberanian," ujar Habib Ali.

Habib Ali menegaskan, semangat Karbala mengandung api Islam, sebagaimana yang digelorakan Soekarno. Semangat itu adalah menolak penidasan dan kezaliman, seta mencintai kemanusiaan dan keadilan.

"Kita ingin apinya Islam sebagaimana Soekarno sering ucapkan, dengan menjadikan Asyura sekolah para pemberani yang bermanfaat bagi negeri dan kemanusiaan," papar Habib Ali, yang juga tokoh PDI Perjuangan ini.

Quote