Jakarta, Gesuri.id - Kemerdekaan tidak cukup dimaknai sekadar terbebas dari penjajahan. Merdeka berarti bebas berpikir, berekspresi, dan berkarya demi kemajuan bangsa. Merdeka berarti berani memperjuangkan keadilan sosial, kesetaraan hak, dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
Bangsa yang berdaulat adalah bangsa yang mampu mengelola kekayaan alamnya untuk kemakmuran rakyat, menjaga hukum dan keadilan tanpa pandang bulu, serta menegakkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap denyut kehidupan. Kedaulatan itu akan kokoh jika kita bersatu. Perbedaan suku, agama, dan budaya bukan ancaman, melainkan sumber kekuatan yang harus dijaga.
Di tengah arus globalisasi yang kian deras, jati diri bangsa tidak boleh hilang. Dunia boleh berubah, tetapi nilai luhur dan persatuan harus menjadi jangkar yang menjaga kapal besar bernama Indonesia tetap kokoh menghadapi badai zaman.
Baca: Ganjar Nilai Ada Upaya Presiden Prabowo Rangkul PDI Perjuangan
HUT ke-80 kemerdekaan bukan sekadar perayaan masa lalu, melainkan momentum menatap masa depan. Tahun 2045, Indonesia genap 100 tahun. Saat itulah cita-cita Indonesia Emas --maju, adil, dan makmur-- ditargetkan terwujud. Generasi muda memegang peran kunci. Mereka adalah penerus estafet perjuangan yang akan menentukan wajah Indonesia di masa mendatang.
Ekonomi harus bertumpu pada rakyat, bukan sekadar pada modal besar. Koperasi, UMKM, pertanian lokal, dan industri rakyat adalah fondasi yang wajib diperkuat. Pemerataan pendidikan, digitalisasi, inovasi teknologi, dan keberlanjutan lingkungan harus menjadi prioritas pembangunan.
Indonesia Maju adalah mimpi kolektif. Maju berarti rakyat sejahtera, kesenjangan sosial menyempit, dan pembangunan merata dari Sabang sampai Merauke. Maju berarti layanan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial dapat diakses semua warga tanpa terkecuali.
Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo
Maju juga berarti membangun tanpa merusak alam, menjaga kelestarian hutan, laut, dan gunung agar anak cucu tetap bisa menikmatinya. Maju berarti mempertahankan identitas bangsa di tengah pergaulan dunia, sehingga Indonesia disegani bukan hanya karena kekayaan alamnya, tetapi juga martabat bangsanya.
Cita-cita besar ini bukan beban satu pihak. Pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan seluruh masyarakat harus berjalan seiring. Setiap warga memiliki peran, sekecil apa pun, untuk mewarnai masa depan Indonesia.
Kemerdekaan adalah amanah yang diwariskan para pahlawan. Amanah itu kini ada di tangan kita. Bersatu, menjaga kedaulatan, menyejahterakan rakyat, dan memajukan Indonesia bukan sekadar slogan, tetapi jalan yang harus ditempuh. Sebab hanya dengan persatuan, kita berdaulat. Dengan kedaulatan, rakyat sejahtera. Dan dari sanalah, Indonesia akan melangkah pasti menuju masa depan yang gemilang.