Jakarta, Gesuri.id - Politisi Muda PDI Perjuangan Ramond Dony Adam menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ngawur karena telah lalai sehingga ditemukan barang berupa batu di dalam 5 mobil ambulance milik Pemprov DKI Jakarta di tengah aksi demonstrasi yang dilakukan para pelajar di depan Gedung DPR RI, Senayan Jakarta, Rabu (23/9) lalu.
Baca: Ada Ambulans Pemprov DKI, Bukti Demonstrasi Ditunggangi
"Ditemukannya batu di 5 mobil Ambulance milik Pemprov DKI, telah membuat kerusuhan dan kegaduhan. Ngawur betul ini Pak Gubernur DKI," ungkapnya kepada Gesuri, Kamis.
Ramond yang akrab disapa Dony menandaskan Gubernur DKI Jakarta Anies seharusnya tidak lalai dan harus ikut mengawasi sehingga tidak ada kecolongan dimana ada ambulans sampai digunakan perusuh untuk berlindung.
Seharusnya, lanjut Dony, ambulans itu disiapkan untuk membawa jika ada korban dampak kerusuhan ke rumah sakit, namun faktanya perusuh malahan bisa masuk ke dalam ambulans dengan membawa batu.
Sedihnya lagi, Ia menambahkan, aksi demonstran para pelajar juga diiming-imingi uang Rp40.000. Menurut Dony, itu dilakukan oleh para oknum yang memang fokusnya ingin mengganggu stabilitas nasional.
Seperti ditayangkan salah satu stasiun TV swasta terlihat sebagian besar pelajar tidak tau apa dan mengapa sebenarnya mereka demonstrasi. Bahkan ada yang masih duduk di bangku SMP.
"Kecewanya kepada Gubernur DKI, kok bisa mendukung siswa ikut demo," kata Dony menambahkan.
Selain itu, Ia juga menyoroti keberadaan para pengajar termasuk kepala sekolah tempat pelajar tersebut menimba ilmu. Dony mengatakan seharusnya kepala sekolah mengayomi dan melarang keras siswanya ikut aksi seperti itu.
"Kok malah ditugaskan seperti korlap memantau mereka," ungkapnya.
Aksi demo pelajar tersebut juga berakhir dengan digiringnya mereka ke Polres Metro DKI dan kemudian dijemput satu persatu oleh para orangtua. Namun beberapa diantaranya sempat ditahan dan belum diijinkan pulang.
Polisi Klarifikasi
Namun pada Kamis (26/9), Polda Metro Jaya mengklarifikasi informasi tentang mobil ambulans milik Pemprov DKI Jakarta dan Palang Merah Indonesia yang diduga membawa batu serta bensin di sekitar lokasi demonstrasi.
Baca: Jokowi Perintahkan Investigasi Tewasnya Mahasiswa di Kendari
Informasi tersebut mulanya diunggah melalui twitter @TMCPoldaMetro menyebut lima ambulans diamankan di Pejompongan karena diduga membawa batu serta bensin. Hal itu kemudian diklarifikasi oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono.
Dia menyatakan bahwa mobil ambulans yang dimaksud tidak membawa batu mau pun bensin.
Argo menjelaskan kala itu anggota Brimob tengah bertugas menghalau massa pelajar. Brimob dilempari batu serta benda lainya.
Kemudian, lanjut Argo, perusuh yang melakukan aksi pelemparan itu mencari perlindungan dengan masuk ke dalam mobil ambulans.
"Perusuh itu pun membawa alat ini, ada batu, dia itu mencari perlindungan masuk ke mobil PMI membawa batu dan ada kembang api juga, jadi dia masuk ke mobil," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Kamis. (Fina)
NB: Berita ini telah mengalami update pada pukul 22.00 WIB berdasarkan perkembangan yang ada.