Tasikmalaya, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Anton Charliyan menanggapi mencuatnya nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ke permukaan karena tidak hadir pada acara penguatan soliditas kader di Kantor DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jawa Tengah, Sabtu (23/5).
Ketidakhadiran itu diisukan oleh sebagian kalangan, terutama para netizen di media sosial, terkait pencapresan oleh PDI Perjuangan pada 2024.
Anton, yang juga mantan Kapolda Jabar ini menyatakan soal gejolak di tubuh partai politik adalah hal biasa. Begitu pun saat Ganjar Pranowo tidak diundang dalam acara pengarahan partai di wilayah Jawa Tengah tersebut.
Baca: Ganjar Larang ASN Berafiliasi Dengan Organisasi Terlarang
“Kalau menurut hemat saya, dengan adanya masalah ini, sejujurnya bahwa Pak Ganjar Pranowo kini mungkin sedang digodok, ditempa dan diasah oleh PDI-Perjuangan agar kelak tegar dan sekuat Pak Joko Widodo dalam menghadapi lawan-lawan politiknya yang menghalalkan segala cara untuk berkuasa!”ujar Anton.
Selama ini, ungkap Anton, PDI Perjuangan memang termasuk paling unik untuk urusan suksesi. Ketika partai lain sedang kasak kusuk berkoalisi mencari figur mana yang layak diusung, PDI Perjuangan justru malah memecah dukungan bagi sosok yang sudah layak diusung.
“Kalau pernyataan Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah pak Bambang Pacul dianalogikan permainan 'playing victim' demi mengangkat sosok Pak Ganjar Pranowo, itu harus dikaji lebih jauh lagi. Sepertinya agak kurang pas, Pak Ganjar yang elektabilitasnya sudah tinggi tidak perlu ditinggikan lagi oleh sebuah pernyataan anomali," ujar Anton.
Menurut Anton, Ganjar Pranowo memiliki banyak prasyarat untuk menjadi Capres 2024. Bahkan banyak yang menilai Gubernur Jawa Tengah ini reinkarnasi dari proklamator Bung Karno dan Presiden Jokowi.
“Pak Ganjar ditempa dengan pengalaman politik panjang. Dia juga tokoh dengan ide dan gagasan kebhinnekaan yang sangat nasionalis.Seperti Bung Karno, Ganjar dekat dengan wong cilik dan fokus memikirkan pembangunan kualitas manusia. Ganjar juga matang di birokrasi seperti Jokowi. Beliau tahu betul mengurusi rakyat dan bagaimana menyelesaikan persoalan itu. Karena itu, sewajarnya popularitas Ganjar meroket tajam dan itu bukan desain politik apalagi via pencitraan," papar Anton.
Baca: Anton Desak Tumpas Separatis Papua Dengan Operasi Khusus!
Menurut Anton, "hiburan politik" dari PDI Perjuangan ini menarik untuk disimak, meski pada sisi lain menjadi bahan tertawaan lawan politiknya.
Anton menilai, netizen sebenarnya tidak menolak PDI Perjuangan apalagi memusuhi Puan Maharani. Tapi karena muncul pernyataan Bambang Pacul, seperti "memaksa" masyarakat semakin mantap mendukung Ganjar.
"Saya masih yakin PDI Perjuangan akan memberikan restu ke Ganjar. Karena terlebih lagi, Pilpres masih panjang. Pak Ganjar memiliki kualitas yang mumpuni untuk bisa maju di Pilpres 2024, dengan mencalonkan diri menjadi Presiden. Pak Ganjar dekat dengan wong cilik dan fokus memikirkan pembangunan kualitas manusia. Segudang pengalaman yang dimiliki Pak Ganjar, bisa menjadi bekal nantinya untuk bisa bertarung. Beliau tahu betul mengurusi rakyat dan bagaimana menyelesaikan persoalan itu," pungkas Anton