Jakarta, Gesuri.id - Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan PP Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Faozan Amar mengatakan pernyataan Ketua Umum Gerakan Suluh Kebangsaan, Moh Mahfud MD bahwa ada ulama radikal dari Arab Saudi datang ke Indonesia dengan membawa uang jutaan dolar AS untuk menyebarkan paham radikal, harus dicek kebenarannya.
Sebab, jika benar akan menjadi masalah dalam pemberantasan paham radikal di Indonesia.
Baca: Evita Minta KPI Awasi Konten Penyiaran Berbau Radikal
"Saya kira pak Mahfud harus menjelaskan informasi tersebut sumbernya dari mana? Sebab jika tidak jelas maka akan menimbulkan kegaduhan dan saling curiga sesama komponen bangsa," kata Faozan kepada Gesuri, di Jakarta baru-baru ini.
Faozan mengatakan, kalau memang Mahfud memiliki data soal pernyataannya tersebut, sebaiknya yang bersangkutan melaporkannya kepada pihak berwenang dilengkapi dengan bukti-bukti yang dimiliki.
"Tapi jika tidak ada, maka akan menjadi sumber menjadi fitnah. Sehingga penjelasan lebih lanjut soal pernyataannya itu harus dilakukan," katanya.
Baca: Kelompok Radikal Serang Pancasila, 4 Pilar Bangsa Solusinya
Seperti diketahui, Mahfud mengatakan ada ulama radikal dari Arab Saudi datang ke Indonesia dengan membawa uang jutaan dolar AS untuk menyebarkan paham radikal. Para ulama radikal tersebut, lanjut Mahfud, telah dan hendak mendirikan pesantren di beberapa kota di Indonesia.
Indikasi paham radikal yang mereka usung ditunjukkan oleh larangan hormat kepada bendera, melarang upacara, serta menghancurkan simbol negara berupa burung Garuda Pancasila.
