Jakarta, Gesuri.id - Juru Bicara DPD PDI Perjuangan Sulawesi Tenggara (Sultra) Agus Sana’a menjelaskan, dalam tubuh PDI Perjuangan tidak dikenal sistem voting terbuka.
Penentuan calon ketua partai dilakukan melalui mekanisme demokrasi terpimpin, yaitu menjaring aspirasi dari bawah, yakni dari para ketua PAC.
"Setiap PAC akan mengusulkan dua nama calon ketua DPD. Usulan ini disampaikan melalui format resmi yang sudah ditentukan, lalu diplenokan di tingkat PAC, sebelum diserahkan ke DPD untuk ditabulasi," jelas Agus kepada telisik.id, Selasa (2/9).
Baca: Ganjar Pranowo Belum Pastikan Maju Pada Pilpres 2029
Dari hasil tabulasi tersebut, DPD akan mengirim seluruh nama yang diusulkan ke DPP. Selanjutnya, DPP akan melakukan proses fit and proper test, termasuk tes psikologi dan wawancara terhadap para calon. Uji kelayakan tersebut akan dilaksanakan secara daring mengingat efisiensi biaya dan waktu.
Agus mengungkapkan, sejumlah nama mulai mencuat sebagai bakal calon Ketua DPD PDI Perjuangan Sultra periode 2025–2030. Di antaranya adalah:
Laode Freby, Lukman Abu Nawas, Nur Salam Lada, Sulaeha Sanusi, Gunartin H. Anto, Ahmad Safei, Haliana (Bupati Wakatobi) dan Bachrun Labuta (Bupati Muna).
Menurut Agus, nama-nama tersebut bisa saja masuk karena berasal dari kader-kader potensial PDIP yang memiliki dukungan massa dan keterlibatan aktif dalam struktur partai.
"Seluruh nama yang diusulkan oleh PAC akan masuk ke DPP. Jika DPP menilai mereka layak secara kapasitas dan elektabilitas, maka akan dipanggil untuk mengikuti tahapan lanjutan," ujar Agus.
Setelah melalui proses seleksi, DPP akan menetapkan satu nama terpilih yang akan menjadi Ketua DPD. Nama tersebut diumumkan dalam sebuah amplop tertutup yang akan dibuka saat Konferensi Daerah (Konferda) yang direncanakan berlangsung pada Oktober 2025.
Ketua terpilih nantinya juga akan didampingi dua kader lain yang ditentukan oleh DPP, namun dipilih berdasarkan masukan dari ketua terpilih itu sendiri. Mereka akan mengisi posisi strategis seperti sekretaris atau bendahara.
"Yang ditunjuk harus mampu bekerjasama erat dengan ketua terpilih, karena tugas sekretaris misalnya, menjadi tulang punggung dalam merancang dan menjalankan program partai," jelas Agus.
Baca: Ganjar Nilai Ada Upaya Presiden Prabowo Rangkul PDI Perjuangan
Setelah Konferda, akan digelar Konferensi Cabang (Konfercab) untuk menentukan ketua-ketua DPC di kabupaten/kota. DPP akan membawa tiga nama dalam amplop tertutup ke setiap cabang, dan akan diumumkan langsung nama yang ditetapkan sebagai ketua DPC.
"Prosesnya akan diseragamkan, apakah dilakukan serentak atau bertahap tergantung arahan DPP," imbuhnya.
Agus tidak menampik bahwa kekuatan lobi juga menjadi bagian dari dinamika pemilihan. Namun ia menegaskan yang akan dipertimbangkan oleh DPP adalah siapa yang paling meyakinkan dalam mempertahankan dan meningkatkan suara PDI Perjuangan di Sultra.