Ikuti Kami

Bung Karno Lebih Suka Nama Sukarnaputri, Bukan Sukarnoputri

Nama keluarga sebenarnya putra-putri Bung Karno adalah Sukarnaputri atau Sukarnaputra.

Bung Karno Lebih Suka Nama Sukarnaputri, Bukan Sukarnoputri
Bung Karno, Fatmawati, dan putra putri mereka.

Jakarta, Gesuri.id - Tahukah kita bahwa nama keluarga putra dan putri Bung Karno atau Sukarno sebenarnya bukan Sukarnoputri atau Sukarnoputra? 

Ya, catatan sejarah mengungkapkan nama keluarga sebenarnya putra-putri Bung Karno adalah Sukarnaputri atau Sukarnaputra. Demikianlah nama keluarga yang diinginkan Bung Karno melekat di nama putra-putrinya. 

Baca: Inilah 7 Fakta Masa Kanak-kanak Megawati Soekarnoputri

Hal itu tampak ketika sang Proklamator menyampaikan amanat pada Musyawarah Nasional Teknik di Istora Olahraga Senayan Jakarta, 30 September 1965. 

Kala itu Bung Karno menegaskan nama keluarga yang diberikannya kepada anak-anaknya.

“Guntur Sukarnaputra. He wartawan, kenapa wartawan itu selalu salah tulis. Guntur Sukarnoputra, salah! Sukarnaputra. Begitu pula Megawati Sukarnaputri. Bukan Sukarnoputri, meskipun namaku adalah Sukarno.”  kata Bung Karno seperti tertulis dalam Revolusi Belum Selesai: Kumpulan Pidato Presiden Soekarno 30 September 1965-Pelengkap Nawaksara.

Beberapa buku juga menulis nama keluarga itu Sukarnaputra atau Sukarnaputri. Misalnya, buku Republik Indonesia Volume 5: Djakarta Raya, terbitan resmi Kementerian Penerangan tahun 1957.

Buku itu menyebut nama Megawati Sukarnaputri. 

“Di tengah-tengah suatu taman diadakan pelajaran untuk kanak-kanak keluarga Istana dimana tidak ada perbedaan bagi Megawati Sukarnaputri dengan anak si tukang kebun, mereka sama-sama mendapat didikan di suatu tempat yang disediakan.” 

Bahkan, buku-buku asing terbitan tahun 2000-an juga menulis nama Megawati sebagai Megawati Sukarnaputri.

Buku Pedoman Pokok Pelaksanaan Deklarasi Marhaenis yang diterbitakan DPP Partai Nasional Indonesia tahun 1965. Buku itu menyebutkan nama Guntur sebagai Guntur Sukarnaputra.

“kemudian pembacaan ikrar oleh Bung Guntur Sukarnaputra. Disusul dengan penyerahan jenis ‘padi Marhaen’ hasil karya saudara Martief Djemain anggota Petani Djawa-Timur kepada Bapak Marhaenisme Bung Karno.”

Untuk diketahui, Sukarna berasal dari nama Karna. Karna sendiri merupakan pengganti nama Kusno, nama lahir Bung Karno. 

Bung Karno kecil yang sakit-sakitan menjadi alasan bapaknya, Raden Sukemi Sosrodiharjo, mengganti nama Kusno menjadi Karna. 

Dan nama Karna diambil dari kisah pewayangan Mahabharata. Karna merupakan anak Batara Surya atau Dewa Matahari dengan Dewi Kunti, yang lahir melalui telinga. Karenanya Karna juga berarti telinga.

Tak aneh ayahanda Bung Karno memilih nama Karna. Sebab Raden Sukemi memang mengagumi kisah Mahabarata serta tokoh-tokohnya, termasuk Karna yang di mata Raden Sukemi merupakan pahlawan terbesar dalam Mahabharata. 

Di mata ayah Bung Karno, Karna adalah tokoh yang setia pada kawan-kawannya, memiliki keyakinan tanpa mempedulikan akibatnya, dikenal karena keberanian dan kesetiaannya,dan pembela negara yang perkasa.

Baca: Sukarno Memesona di Kongres AS Gedung Putih 

 “Aku selalu berdoa agar anaku menjadi seorang patriot dan pahlawan besar dari rakyatnya,” kata Raden Sukemi yang selalu berharap Bung Karno menjadi "Karna yang kedua.”

“Nama Karna dan Karno sama saja. Dalam bahasa Jawa huruf A dibaca O. Awalan Su pada kebanyakan nama kami berarti baik, paling baik. Jadi Sukarno berarti pahlawan yang terbaik,” kata Bung Karno dalam otobiografinya, Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia karya Cindy Adams.

Mungkin karena terinspirasi kekaguman sang ayah pada Karna lah,  Bung Karno mengharapkan anak-anaknya juga menjadi seorang Karna. Sehingga sang Penggali Pancasila itu lebih senang anak-anaknya dilengkapi dengan nama keluarga Sukarnaputra dan Sukarnaputri.

Quote