Jakarta, Gesuri.id - Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Dwi Rio Sambodo menegaskan gerakan Intoleran yang marak belakangan ini, merupakan kepanjangan tangan dari kekuatan yang ingin melanggengkan dominasi ekonomi-politik asing di negeri ini.
Gerakan Intoleran itu, lanjut Rio, akan berujung pada disintegrasi bangsa. Dan apabila disintegrasi ini terjadi, pihak asing akan mudah menguasai Indonesia secara langsung maupun tidak langsung.
Baca: Hasto Desak Aparat Tindak Tegas Kelompok Intoleran
Hal itu dikatakan Rio dalam diskusi virtual Hari Lahirnya Pancasila pada Senin (1/6). Diskusi yang diselenggarakan oleh DPC PDI Perjuangan Jakarta Timur itu mengambil tema "Pancasila menghadapi tantangan pemiskinan dan gerakan intoleran".
"Gerakan Intoleran ini, meskipun berbungkus agama, adalah usaha pihak lain supaya kita tidak kuat, sehingga kepentingan ekonomi politik nya tetap langgeng di negeri ini," ujar Rio
Rio melanjutkan, Pancasila yang digali oleh Bung Karno adalah alat persatuan. Sebab, dahulu kaum penjajah tidak menginginkan bangsa Indonesia bersatu. Karena dengan bersatu, bangsa Indonesia bisa mudah mengalahkan penjajah.
Baca: Gus Mis: Tolak Aksi Intoleransi Terhadap Warga Ahmadiyah!
Maka, kaum kolonialis pun menciptakan politik pecah-belah atau Devide et Impera. Dan Pancasila berusaha menangkal politik pecah belah itu dengan mempersatukan seluruh anak bangsa dari beragam identitas yang berbeda.
"Jadi polanya sama dengan sekarang, ketika kekuatan asing ingin menciptakan disintegrasi bangsa melalui Intoleransi. Disinilah Pancasila menemukan tantangannya kini sebagai alat pemersatu," ujar Rio.