Ikuti Kami

Ini Kenangan Khusus Abidin Fikri Akan Peristiwa Kudatuli

Peristiwa mengingatkan Abidin kepada kawan-kawan yang terlibat dalam pergerakan mahasiswa setiap hari sejak peristiwa “Gambir Berdarah”.

Ini Kenangan Khusus Abidin Fikri Akan Peristiwa Kudatuli
Politisi PDI Perjuangan Abidin Fikri.

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Abidin Fikri miliki kenangan khusus terkait Peristiwa Sabtu Kelabu 27 Juli 1996.

Peristiwa yang dalam sejarah nasional dikenal sebagai ‘Kudatuli’ itu, mengingatkan Abidin kepada kawan-kawan yang terlibat dalam pergerakan mahasiswa setiap hari sejak peristiwa “Gambir Berdarah” 20 Mei 1996.

Baca: Eko Ajak Kader Berjuang Wujudkan Kesejahteraan Rakyat

“Gerakan itu mendinamisir dukungan untuk PDI Pro Mega, hingga terbentuk Posko Pemuda dan Mahasiswa di Kantor DPP PDI Jl. Diponegoro 58 Menteng Jakarta Pusat,” ujar Abidin.

Pergerakan itu, ujar Abidin, memicu juga terbentuknya Organ Solidaritas Pemuda Indonesia untuk Perjuangan Demokrasi (SPIPD).

Abidin mengungkapkan, Aksi 20 Mei 1996 itu dimulai dari Monas, kemudian stasiun gambir, lalu menuju Patung Tani.

Aksi pun berlanjut ke Jalan Cikini Raya, Jalan Surabaya, hingga Jalan Diponegoro 58 yang merupakan Kantor DPP PDI.

Baca: DPD PDI Perjuangan Lampung Gelar Tahlilan

“Masih ada yang ingat gak ya. Menolak Lupa!,” tegas Abidin.

DPP PDI Perjuangan menggelar tabur bunga untuk memperingati peristiwa penyerangan Kantor DPP PDI pada 27 Juli 1996 yang disebut Kerusuhan Duapuluh Tujuh Juli alias Kudatuli di Jalan Diponegoro Nomor 58, Jakarta Pusat.

Acara tabur bunga itu dipimpin Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, bersama Ketua DPP PDI Perjuangan, Ribka Tjiptaning, Yanti Sukamdani, dan dihadiri mantan tim pembela PDI Perjuangan, Tumbu Saraswati, anggota DPR, Nyoman Parta, serta puluhan keluarga korban yang biasa disebut Forum Komunikasi Kerukunan.

Quote