Ikuti Kami

Jalan Panjang Kent Meniti Karir di Dunia Politik

Pria kelahiran Medan, Sumatera Utara, 13 April 1981 terlahir bukan dari keluarga yang kaya raya atau yang bergelimang harta.

Jalan Panjang Kent Meniti Karir di Dunia Politik
Politisi PDI Perjuangan Hardiyanto Kenneth

Jakarta, Gesuri.id – Politisi PDI Perjuangan Hardiyanto Kenneth yang bakal dilantik menjadi anggota DPRD DKI periode 2019-2024 memiliki sejarah panjang dalam meniti karir politiknya.

Pria kelahiran Medan, Sumatera Utara, 13 April 1981 terlahir bukan dari keluarga yang kaya raya atau yang bergelimang harta, ia hanya seorang anak dari buruh pabrik dan guru.

Baca: Hardiyanto Kenneth Jadi Anggota Kehormatan GP Ansor

Namun sayangnya, kedua orangtuanya tak bisa melihat kesuksesan yang diraih putra tunggal mereka itu, karena keduanya sudah meninggal dunia, dan hal tersebut membuatnya sangat terpukul karena sudah tidak punya siapa-siapa lagi.

“Saya ini anak yatim piatu. Kepergian mereka membuat saya terpukul,” cerita Kent seperti dikutip melalui laman tribunnews.com.

Kent terus menjalani hidup dan tetap melangkah di masa-masa sulitnya, bahkan ia mengaku jika soal urusan sekolah dan makan ia dibantu oleh orang-orang baik.

Hingga akhirnya lulus dengan menyabet gelar Sarjana dan Magister Hukum dan Magister Ilmu Kepolisian dengan baik.

"Saya rasakan berkat Tuhan begitu banyak buat saya, saya ingat dulu waktu saya sekolah hingga kuliah dibantu orang dan makan juga dibantu orang,” tutur kent “.

Usai lulus menyabet gelar Magister Hukum, pria berumur 38 tahun ini menjadi pengacara. Kasus demi kasus pun berhasil dimenangkannya di pengadilan, ia kerap beradu argument demi membela kliennya.

Dalam perenungannya, hati Kent terketuk untuk membela masyarakat yang tidak mampu. Hal itu dilakukan karena ia seperti sekarang ini karena banyak tangan-tangan yang memberikan bantuan baik moril maupun materil.

“Saya seperti sekarang ini karena banyak orang yang membantu. Kini sudah saatnya saya membantu warga yang tidak mampu,” sambung Kent.

Dengan tekad bulat untuk keluar dari zona nyaman sebagai pengacara, Kent pun akhirnya melenggang ke dunia politik.

Tahun 2010, ia bergabung di Partai Gerindra, dengan kegigihannya dan keuletannya akhirnya dipercaya sebagai Bendahara Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Jakarta Barat.

Baca: Politisi Muda PDI Perjuangan: Kebijakan Pemilu Harus Ramah

Kemudian ia maju sebagai caleg DPRD DKI Jakarta pada Pileg 2014 mewakili daerah pemilihan Jakarta Barat (Dapil X).

Namun dewi fortuna belum berpihak kepada dirinya, ia dikalahkan oleh rivalnya, Moh Arief dan Rina Aditya Sartika.

Di tengah perjalanan, ia merasakan sudah tidak memiliki kesamaan visi dan misi lagi dengan Partai Gerindra.

Saat keluar dari Partai Gerindra, Kent mempelajari persoalan politik di Indonesia, satu per satu partai politik dibedahnya, mulai dari partai berkuasa hingga partai politik yang baru lahir.

Tepat 2018, ia akhirnya memilih untuk bergabung ke PDI-P besutan Megawati Soekarnoputri. Bermodalkan rasa percaya diri dan tidak punya kenalan apalagi “bekingan”, ia masuk dan langsung berani maju di Pileg 2019.

“Saya ini bukan keturunan darah biru. Jadi saya tau diri dan saya gak kenal siapa–siapa di internal partai. Mungkin Partai PDI Perjuangan lihat saya orangnya semangat, positif thinking, dan mau berjuang keras untuk partai dan kemaslahatan ummat makanya saya bisa di percaya”. ucap dia.

Namun saat di Pileg 2019, ia berada di Dapil DKI Jakarta 10 yang meliputi wilayah Kota Administrasi Jakarta Barat, terdiri dari: Kecamatan Grogol Petamburan, Kecamatan Taman Sari, Kecamatan Kebon Jeruk, Kecamatan Palmerah, dan Kecamatan Kembangan.

Kent pun mengaku sempat ragu karena statusnya sebagai keturunan Tionghoa, bahkan beberapa warga sempat menyebut dirinya kafir dan tidak pantas menjadi pemimpin.

"Saya enggak milih menjadi kafir. Kalau Tuhan kasih saya pilihan lahir sebagai kafir saya memilih enggak mau lahir di Indonesia. Saya minta lahir di Amerika, di Hongkong. Tapi hari ini saya lahir di Indonesia, yang Anda bilang kafir ini bisa menolong Anda juga kan,” tegasnya.

Pada akhirnya, persoalan ini menjadi angin lalu dan ia menang di Dapil X dengan perolehan suara 21.870.

Baca: Hardiyanto Minta Pemkot DKI Lebih Peduli Warga Miskin

Terpilih menjadi anggota dewan Kebon Sirih, ia berjanji bakal mempelancar urusan birokrasi. Fokus jangka pendek Kent setelah dilantik sebagai anggota DPRD DKI adalah membereskan birokrasi di Jakarta yang dinilainya berbelit-belit.

Tidak hanya itu, selain masalah birokrasi, ia juga menjanjikan akan mencari solusi untuk mendaur ulang sampah yang ada di Jakarta, karena jumlah sampah di Jakarta semakin menumpuk dan tempat penampungan yang ada pun telah melebihi kapasitas.

Quote