Ikuti Kami

Jiwa Ksatria, Whisnu Sakti Hormati Keputusan Megawati

Sebagai kader PDI Perjuangan dan juga anak dari Sekjen PDI Perjuangan 2000-2005 Soetjipto Soedjono, Whisnu tetap tegar dan berbesar hati.

Jiwa Ksatria, Whisnu Sakti Hormati Keputusan Megawati
Wakil Walikota Surabaya Whisnu Sakti Buana. (Foto: Istimewa)

Surabaya, Gesuri.id - Kekecewaan tetap tak bisa ditutupi oleh Wakil Walikota Surabaya Whisnu Sakti Buana. Ketika selesai pengumuman rekomendasi DPP PDI Perjuangan siang kemarin, Rabu (2/9), ia tertunduk lesu dan langsung menuju lantai 2 kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Timur. Langkahnya diikuti pula oleh Kusnadi, Ketua DPD PDI Perjuangan jatim.

Meski begitu, sebagai kader PDI Perjuangan dan juga anak dari Sekjen PDI Perjuangan 2000-2005 Soetjipto Soedjono, Whisnu tetap tegar dan berbesar hati. Sangat Nampak jiwa ksatrianya sebagai kader partai. Sebab, terkadang politik memang tak sesuai dengan yang diharapkan.

Baca: Whisnu Sakti Buana Pastikan Surabaya Kota Bung Karno

Setelah melakukan konsolidasi dengan kader PDI Perjuangan lainnya, akhirnya Whisnu angkat bicara soal dirinya yang tidak mendapat rekom PDI Perjuangan di Pilwali Surabaya 2020. Whisnu yang juga wakil wali Kota Surabaya ini tetap patuh dengan keputusan partai. Ia menerima keputusan Mega, sosok yang juga memberinya amanah sebagai Wakil Walikota selama 7 tahun ini.

"Tentu yang jelas kita sebagai kader partai tetap tegak lurus dengan keputusan ketua umum," kata Whisnu dengan tegas dan kepala yang tegak, tanda seorang ksatria.

Meski belum diberi amanah oleh Mega saat ini, Whisnu mengaku sebagai kader partai dengan usaha sangat maksimal akan memenangkan calon yang diusung oleh partainya. Terlebih saat telekonferensi, Mega sempat berterima kasih secara langsung kepada Whisnu. Maka dari itu, sebagai kader partai yang berbesar hati, dengan tangan terbuka Whisnu memilih memenangkan partainya ketimbang memuaskan dirinya sendiri.

"Jadi kita harus memenangkan Surabaya untuk PDI Perjuangan. Saya ya sama seperti semua kader PDI Perjuangan ya, akan tetap tegak lurus dengan keputusan ketua umum," kata Whisnu dengan tegar. 

Baca: Whisnu Sakti Ingin Hidupkan Semangat Heroik, Ini Contohnya

Terkait dengan pendukunya yang kecewa, Whisnu menanggapi dengan santai dan tegar. Sebagai kader yang sudah ditempa pelbagai jaman dan karakter politik, Whisnu mengaku akan mengkonsolidasikan dan mengkomunikasikan kepada pendukungnya untuk menerima keputusan DPP PDI Perjuangan.

"jadi tentu untuk yang kecewa nanti kita kumpul lagi ya. Sebab, sebagai petugas partai harus tegak lurus dengan ketua umum. Dengan semua keputusan DPP,” katanya.

Ketika ditanya mengenai tugas khusus yang diberikan Mega kepadanya, Whisnu Sakti dengan santai menjawab belum mendapat arahan.

"Hehehe belum," ujarnya dengan santai.

Baca: Wejangan Megawati Untuk Whisnu Sakti, Momen Mengharukan

Seperti diketahui, Whisnu Sakti Buana merupakan anak dari Soetjipto Soedjono, Sekjen DPP PDI Perjuangan periode 2000-2005. Whisnu didapuk oleh Mega untuk menjadi Wakil Walikota pada tahun 2013 menggantikan Bambang DH yang mundut untuk keperluan Pilgub Jatim.

Tahun 2015, Whisnu kembali dipercaya Mega untuk mendampingi Risma dalam Pilwali Surabaya. Dengan jargon #IkiSuroboyo dan #SurabayaNowandThen, Whisnu yang saat itu menjabat sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan KotaSurabaya bisa mengantar Risma menang pilwali, dengan kemenangan telak 86,34% dari total suara.

Quote