Ikuti Kami

Megawati: Hubungan dengan Prabowo Baik dan Saling Hormat

Megawati mengatakan hubungannya dengan Prabowo tidak pernah ada masalah, bahkan mantan Denjen Kopasus itu menaruh hormat kepadanya.

Megawati: Hubungan dengan Prabowo Baik dan Saling Hormat
Penutupan pembekalan pemanfaatan media sosial, sekaligus membuka sekolah partai untuk caleg DPR RI angkatan ketiga di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Kamis (15/11).

Jakarta, Gesuri.id - Ketua Umum PDI Perjungan Megawati Soekarnoputri mengaku prihaton dengan Ketua Umum Gerindra sekaligus calon Presiden RI nomor urut 02, Prabowo Subianto yang kerap dihina dan dilecehkan oleh orang-orang disekitarnya.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Megawati saat menutup pembekalan pemanfaatan media sosial, dan membuka sekolah kader untuk caleg DPR RI gelombang ketiga di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Kamis (15/11).

Baca: Megawati Ajak Perempuan Indonesia Berani Terjun ke Politik

Awalnya, Megawati mengatakan hubungannya dengan Prabowo tidak pernah ada masalah, bahkan mantan Denjen Kopasus itu menaruh hormat kepadanya.

"Ndak pernah saya menghujat orang. Boleh cari dimana. Ngomongin siapa-siapa. Ndak. Sampai Pak Prabowo pun dengan saya hormat. Karena saya tidak pernah mengatakan hal-hal yang jelek. Prabowo juga tidak pernah menjelekkan saya. Ndak pernah," ujar Megawati.

Lebih lanjut, Megawati pun mengaku merasa kasihan dengan Prabowo. Dia lantas menyinggung orang-orang yang ada di lingkungan Prabowo saat ini.

"Kan kasihan ya. Kalau saya bilang, kasihan beliau. Kenapa orang di lingkungannya seperti begitu?" kata Megawati.

Menurut Megawati, orang-orang yang berada di lingkungan Prabowo saat ini kerap kali melempar kritikan yang kurang positif kepada pemerintah. Dia menilai, hal ini buruk bagi Prabowo.

"Seakan-akan itu adalah orang di lingkungannya yang selalu menjalankan hal-hal yang buruk, yang mengkritisi pemerintah dengan cara yang menurut saya bukan kritikan positif," ucapnya.

Megawati lantas mengingatkan, khususnya kepada awak media, untuk memahami pidatonya secara utuh. Pasalnya, kerap kali dia menemukan apa yang diucapkan dipotong-potong hingga menghilangkan konteks yang dimaksud.

Baca: Lima Disiplin yang Harus Dipatuhi Kader PDI Perjuangan

"Kembali, ini adalah tugas kalian. Supaya kebenaran is kebenaran," kata Megawati

"Karena seringkali saya punya (omongan) kan dicacah-cacah juga. Adalah sebuah hal yang sangat sulit bahwa saya pidato bisa (dimuat) semuanya. Mungkin karena itu dicacah-cacah konteks saya bicara jadi hilang. Tapi ya nggak apa-apa lah. Kalau saya sebut Pak Prabowo dibully-bully, saya telpon Pak prabowo," tandasnya.

Quote