Ikuti Kami

Memaknai Silaturahmi dari Hari Raya Idul Fitri

Hikmah dari silaturahmi adalah momentum untuk saling memaafkan. 

Memaknai Silaturahmi dari Hari Raya Idul Fitri
Wasekjen PDI Perjuangan Ahmad Basarah.

Jakarta, Gesuri.id - Wasekjen PDI Perjuangan Ahmad Basarah memaparkan makna Idul Fitri di Tanah Air identik dengan silaturahmi. 

Hikmah dari silaturahmi adalah momentum untuk saling memaafkan. 

Baca: Hasto Ajak Masyarakat Memaknai Kembali Konsep Halal Bihalal

Jika sudah saling memaafkan satu sama lain tentu saja akan terjalin kembali tali persaudaraan. Jika persaudaraan sudah terwujud maka akan lahir persatuan.

Kemudian, jika persatuan nasional sudah terjadi maka bangsa Indonesia siap menghadapi segala bentuk tantangan dan menyongsong kejayaannya.

"Inilah momentum bagi kita semua untuk kembali menyambung tali persaudaraan yang sempat terkoyak karena berbagai faktor. Tidak ada alasan untuk tidak saling memaafkan. Saatnya kita kembali merajut persaudaraan dan persatuan nasional," jelas mantan Sekjen Presidium GMNI periode 1996-1999 tersebut.

Bagi Basarah, Islam Rahmatan Lil Alamin jangan hanya sebatas jargon atau dikhotbahkan di mimbar-mimbar saja, melainkan harus diterapkan dalam bentuk dan wujud nyata.

"Wujud nyatanya adalah sitaturahmi dan memperkuat trilogi ukhuwah, ukhuwah Islamiyyah, ukhuwah wathaniyyah dan ukhuwah basyariyah. Enyahkan semua sikap egoisme. Tanggalkan semua rasa iri dan dengki apalagi permusuhan. Mari menggenggam tangan bersama-sama merajut tali persaudaraan dan persatuan nasional," jelas Wakil Ketua MPR ini.

Baca: Pemerintah Jokowi Torehkan Prestasi Juara Wisata Halal Dunia

Halal Bihalal

Basarah juga menyinggung penggalan sejarah perjalanan bangsa Indonesia di masa silam. Bahwa momentum Idul Fitri yang berbarengan dengan Halal Bihalal bisa meredam konflik dan kembali merekatkan persatuan nasional.

Bentang sejarah tersebut demikian gamblang ketika Presiden Soekarno mengundang Kiai Wahab Chasbullah untuk dimintai pendapat perihal situasi nasional yang tengah bergejolak. 

Kiai Wahab kemudian mengusulkan kegiatan Halal Bi Halal dan usulan tersebut disetujui Bung Karno. Walhasil, segenap elite-elite politik yang tengah bertikai kala itu diundang ke istana unduk duduk bersama, saling memaafkan satu sama lain dalam acara Halal Bi Halal di Istana Negara tahun 1948.

"Kita tidak perlu malu belajar dari generasi terdahulu. Menengok sejarah bukan artinya kembali ke masa lampau, melainkan mengambil ibrah, hikmah dan pelajaran bagi generasi kita. Dengan Silaturahmi dan Halal Bihalal berbagai masalah pelik bisa dituntaskan. Inilah hikmah Idul Fitri bagi bangsa Indonesia. Inilah hikmah lebaran. Inilah hikmah Halal Bihalal. Kita ambil api suri tauladan para pemimpin bangsa terdahulu, jangan ambil abunya," demikian penjelasan Basarah.

Baca: Idul Fitri Persatukan Secara Emosional Seluruh Masyarakat

Terakhir Basarah mengucapkan selamat Idul Fitri 1 Syawal 1440 Hijriyah. Taqoballah Minna wa minkun shiyamana wa shiyamukum iidukum Mubarak. 

"Selamat Idul Fitri , semoga Allah SWT menerima segala amal ibadah kita semua. Semoga Allah SWT menerima puasa Ramadhan kita. Dan semoga Allah SWT memberkahi dan meridhai bangsa Indonesia. Amin," demikian Basarah.

Quote