Ikuti Kami

Muslahuddin Daud Resmi Pimpin DPD PDI Perjuangan Aceh

Muslahuddin Daud resmi menggantikan H Karimun Usman yang telah mengabdi sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Aceh selama tiga periode.

Muslahuddin Daud Resmi Pimpin DPD PDI Perjuangan Aceh
Konferensi Daerah (Konferda) PDI Perjuangan di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Sabtu (3/8).

Jakarta , Gesuri.id - Dewan Pengurus Daerah (DPD) PDI Perjuangan Provinsi Aceh menggelar Konferensi Daerah (Konferda) di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Sabtu (3/8). Agenda Konferda tersebut salah satunya memilih Ketua dan Pengurus DPD baru.

Dalam Konferda tersebut Muslahuddin Daud didapuk memimpin DPD PDI Perjuangan Aceh masa bakti 2019-2024.

Baca: Partai Dukung Pemerintah Aceh Turunkan Kemiskinan

Pria yang kerap disapa Bang Muih itu resmi menggantikan H Karimun Usman yang telah mengabdi sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Aceh selama tiga periode.

Selain Muslahuddin Daud, Yunia Shofiati juga dipercaya sebagai Sekretaris DPD PDI Perjuangan Provinsi Aceh, dan Hamdani sebagai Bendahara.

Sejumlah tokoh hadir dalam agenda tersebut antara lain Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, Wali Nangroe Aceh Teuku Malik Ahmad Al Haedar, serta beberapa tokoh dan ulama. Sementara dari DPP dihadiri oleh Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kemaritiman, Prof. Rokhmin Dahuri, Bambang DH, Sri Rahayu, dan Julian Batubara.

Dalam sambutannya mewakili Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, Prof Rokhmin Dahuri menyampaikan apresiasi dan terima kasih Megawati kepada masyarakat Aceh atas dukungannya selama ini. Meski diakui mantan menteri kelautan dan perikanan itu suara PDI Perjuangan di Aceh mengalami penurunan pada Pemilu 2019 lalu.

"Di Aceh suara kami turun pada Pemilu 2019, namun meski demikian atas nama Ibu Ketua Umum mengucapkan terima kasih pada masyarakat Aceh. Kami mohon dukungan dan doa dari masyarakat yang lebih besar lagi agar kami bisa menang di Pemilu 2024," ujarnya.

"Janji kami, jika menang insyaAllah kami siap memperjuangkan aspirasi masyarakat Aceh baik secara material dan spiritual," tambahnya.

Terkait dengan penurunan perolehan suara pada Pemilu 2019 di Aceh, Guru Besar Fakultas Perikanan dan Kelautan IPB itu menegaskan bahwa hal tersebut menjadi catatan sekaligus evaluasi partai agar ke depan bisa lebih mendapat dukungan lagi dengan perjuangan dan kerja nyata bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Aceh.

"Kami juga sangat lapang dada dan dengan tangan terbuka menerima masukan agar bagaimana kami bisa berperan untuk kemajuan dan kemaslahatan rakyat Aceh," tegasnya.

Untuk diketahui, Konferda dan Konfercab di Aceh merupakan rangkain konsolidasi terakhir jelang Kongres V PDI Perjuangan di Bali pada tanggal 8-10 Agustus 2019 mendatang.

Baca: PDI Perjuangan Kota Banda Aceh Dukung Megawati Jabat Ketum

Sebelumnya, Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyebut konferda di 33 propinsi dan konfercab di 514 kabupaten kota telah diselesaikan. Tinggal Provinsi Aceh yang akan melaksanakannya pada 3 Agustus mendatang.

"Kenapa Aceh terlambat itu karena kami kedepankan semangat untuk merangkul tokoh masyarakat. Bahkan di Aceh kita menemukan tokoh yang punya militansi. Di sana kami menemukan bahwa GAM itu adalah Gerakan Anak Megawati, itu pada saat pergerakan pemerintahan Orde Baru," kata Hasto dalam konferensi pers di Kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (1/8).

Quote