Ikuti Kami

Napak Tilas Soekarno di Tanah Banten, Islam, dan Pancasila

Di Banten, Soekarno mengumpulkan kekuatan-kekuatan revolusioner.

Napak Tilas Soekarno di Tanah Banten, Islam, dan Pancasila
DPC PDI Perjuangan Se-provinsi Banten dan masyarakat umum menggelar webinar, Minggu (21/6) pagi yang mengupas kembali perjalanan Bung Karno di Banten pada masanya. (Foto: Istimewa)

Jakarta, Gesuri.id - DPC PDI Perjuangan Se-provinsi Banten dan masyarakat umum menggelar webinar, Minggu (21/6) pagi yang mengupas kembali perjalanan Bung Karno di Banten pada masanya.

Bonnie Triyana selaku sejarawan yang juga aktif menulis buku tentang Soekarno menyampakian pada Tahun 1951 dan 1957 Bung Karno terhitung aktif melakukan kunjungan ke daerah Banten dan selalu menggunakan kereta api. 

Baca: Seniman Nusantara Gelar Lomba Cipta Lagu Cinta Indonesia

Pada tahun 1951 Bung Karno melakukan kunjungan ke Bendungan Pamarayan, tetapi pada tahun 1957 Soekarno melakukan konsolidasi politik dan berpidato di Alun-alun Rangkasbitung mengenai Konsepsi Front Nasional. 

Di Banten, Soekarno mengumpulkan kekuatan kekuatan revolusioner atau dalam bahasa Belanda disebut dengan "samebundelling van alle revolutionaire krachten" atau bersatunya kekuatan kekuatan revolusioner.

"Beliau juga menyinggung, yang akhir akhir ini menjadi polemik tentang RUU HIP, bahwa sebetulnya persoalan diksi Pancasila, Trisila, Ekasila. Itu bukan hal yang baru," ujar Bonnie Triyana yang sekaligus Pemred Majalah Historia ini.

Sementara Intelektual NU sekaligus Kader PDI Perjuangan Zuhairi Misrawi menyebutkan bahwa sebelum Munas Nahdlatul Ulama (NU) pada tahun 1936 di Banjarmasin, Soekarno membisiki para ulama NU. 

Bung Karno, lanjutnya, mengatakan bahwa bangsa ini akan merdeka. Maka dalam Munas NU tersebut, lahirlah Maklumat Darrussalam (Negara Damai). 

Gus Mis juga menambahkan bahwa sebetulnya Soekarno sangat dekat dengan kyai-kyai besar, sebab Bung Karno pernah belajar di tempat Syech Kholil Bangkalan. Kedekatan Soekarno dengan Keluarga NU & Muhammadiyah juga tak bisa terbantahkan.

Sementara narasumber lainnya Bapak Abdul Hakim seorang Akademisi Lulusan Pondok Pesantren DAAR EL-QOLAM Gintung & Pondok Pesantren Al-Hikam Cibinong mengatakan bahwa tidak adanya kurikulum pendidikan yang mengajarkan tentang tokoh-tokoh bangsa Indonesia. 

Baca: Peleburan Pelajaran Agama & PPKn, Isu Tak Bertanggungjawab!

Dahulu, ujarnya, Indonesia memiliki tokoh pemikir Islam seperti KH Hasyim Asy’ari, Ahmad Dahlan dan masih banyak lainnya, masyarakat langsung melakukan lompatan jauh untuk mengenal Konsepsi Negara dan Islam. 

Berbagai literatur tentang Ikhwanul Muslimin & Khilafah Islamiyah yang cenderung mereka baca menyebabkan munculnya kegaduhan tentang konsepsi konsepsi yang para pendiri bangsa sebetulnya sudah sangat cocok dengan culture dan nature bangsa ini. Harapannya, ke depan masyarakat jangan untuk lebih meningkatkan bacaan tentang tokoh-tokoh Indonesia. 

Rangkaian kegiatan dilanjutkan berupa acara berdoa bersama untuk Bung Karno pkl. 14.00 wib dipimpin langsung oleh Ketua DPD PDI Perjuangan, H.Ade Sumardi, SE., MSi., untuk memperingati Haul Bung Karno ke-50. 

Doa dipimpin oleh KH. Zainudin Habasyi, SS. Pada acara tersebut juga dilakukan pemotongan tumpeng dan ramah tamah bersama seluruh peserta haul yaitu fungsionaris DPD PDI Perjuangan Provinsi Banten serta anggota Fraksi PDI Perjuangan.

Ketua DPD PDI Perjuangan, H.Ade Sumardi, SE., MSi., menyatakan gelaran rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh DPD PDI Perjuangan Provinsi Banten merupakan upaya untuk terus merayakan dan melanjutkan gagasan serta pemikiran Bung Karno, sang proklamator sekaligus presiden pertama RI sambil tetap memperhatikan kondisi pandemi Covid-19 saat ini sehingga terdapat pembatasan dan penyesuaian peserta. 

Walaupun demikian kegiatan yang diselenggarakan ini tetap diikuti oleh seluruh pengurus wilayah Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan di Provinsi Banten dan anggota fraksi partai berlambang banteng moncong putih ini baik melalui kehadiran sesuai undangan maupun secara online.  

Harapan Beliau seluruh kader dan simpatisan PDI Perjuangan akan selalu menggelorakan semangat Bung Karno dalam setiap langkah perjuangan di masyarakat termasuk bergotong-royong menghadapi Covid-19 saat ini. 

Selain itu, seluruh DPC PDI Perjuangan di wilayah Provinsi Banten juga menyelenggarakan berbagai kegiatan yang ditujukan untuk memperingati Bulan Bung Karno dan Haul Ke-50 sang Proklamator Kemerdekaan ini. 
 

Quote