Tanjung Selor, Gesuri.id - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto secara resmi membuka Konferensi Daerah (Konferda) DPD PDI Perjuangan sekaligus Konferensi Cabang (Konfercab) DPC PDI Perjuangan se-Kalimantan Utara, Minggu (19/10),
Konfercab ini dihadiri ratusan kader dan pengurus partai, perwakilan berbagai pimpinan parpol, perwakilan Gubernur Kaltara, serta Ketua Bawaslu Provinsi Kalimantan Utara.
Pembukaan berlangsung meriah dan sarat nuansa kebudayaan. Tarian adat dan tradisi lokal seperti Tari Melewah, Tari Selamat Datang, Tari Bagentawai, Tari Leleng, serta prosesi pemotongan tumpeng turut mewarnai rangkaian pembukaan Konferda.
Baca: Ganjar Dukung Gubernur Luthfi Hidupkan Jogo Tonggo
Turut mendampingi Sekjen DPP antara lain Ketua DPP Bidang Pendidikan Puti Guntur Soekarno, Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu dan Eksekutif Deddy Sitorus, serta Juru Bicara Partai Aryo Seno Bagaskoro.
Dalam pidato pembukaan, Hasto menyampaikan salam dan pesan dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri kepada seluruh kader di Kaltara, khususnya kepada masyarakat adat penjaga hutan.
“Gerak merawat pertiwi harus menjadi kultur Partai,” ujar Hasto.
Ia menegaskan, kader PDIP harus meneladani semangat Megawati yang pada tahun 1990-an pernah berkunjung ke pedalaman Kalimantan, bertemu kelompok adat, dan menyusuri sungai selama berhari-hari demi bertatap muka dengan pengurus partai di akar rumput.
Sementara itu, Puti Guntur Soekarno menegaskan eratnya hubungan historis antara Bung Karno dan para tokoh masyarakat Dayak sebagai pengingat bagi seluruh kader untuk terus membangun kedekatan dengan rakyat.
“Kader perempuan di Kaltara harus bangkit dan menggalang kekuatan rakyat melalui gerakan turun ke bawah. Itu bagian dari jati diri Partai,” tegasnya.
Puti juga mengingatkan pentingnya kembali pada ajaran Bung Karno untuk selalu berpihak kepada wong cilik dan menumbuhkan pemikiran strategis berbasis nilai-nilai kerakyatan.
Hasto menegaskan agar seluruh kader di Kalimantan Utara tidak tergoda oleh bujuk rayu kekuatan modal yang hanya mengejar keuntungan ekonomi dengan mengorbankan kelestarian alam.
“Hutan harus dijaga ekosistem dan habitatnya yang kaya. Saya minta seluruh kader menonton video ‘Merawat Pertiwi Megawati’ dalam wawancara dengan Rosiana Silalahi,” ujar Hasto.
Dalam perspektif geopolitik, Hasto menilai Kalimantan memiliki posisi strategis karena diapit jalur perdagangan internasional penting.
“Membangun Kalimantan jangan dari tengah dengan menggunduli hutan, tapi harus berbasis pendekatan geostrategis, memanfaatkan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) 1 dan ALKI 2,” tegasnya.
Hasto juga menegaskan bahwa Konferda bukan ajang berebut jabatan, melainkan momentum memperkuat kesadaran ideologis, historis, dan organisatoris.
Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo
“Konferda harus menjadi ruang konsolidasi untuk memperkuat akar rumput, membangun kesadaran kolektif, dan meneguhkan semangat turun ke bawah,” katanya.
Menurut Hasto, silaturahmi adalah bagian dari tradisi PDI Perjuangan. Di tengah tantangan politik yang tidak mudah, Partai harus tetap terbuka, dialogis, dan tidak elitis.
“Partai harus mudah diakses rakyat, memperkuat kolaborasi, serta terus melakukan kaderisasi kepemimpinan bagi generasi muda,” tutupnya.