Ikuti Kami

Prananda Prabowo Desain Trofi Soekarno Cup II: Dua Tangan Melambangkan Kekokohan Perjuangan

Bukan Sekadar Bola, PDI Perjuangan Tegaskan Soekarno Cup Gerakan Kebudayaan Pemersatu Bangsa

Prananda Prabowo Desain Trofi Soekarno Cup II: Dua Tangan Melambangkan Kekokohan Perjuangan
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Ekonomi Kreatif dan Ekonomi Digital, M. Prananda Prabowo, secara resmi membuka turnamen bola Soekarno Cup II 2025 yang juga disebut Liga Kampung pada Jumat (5/12/2025) di Stadion Ngurah Rai, Denpasar - Foto: DPP PDI Perjuangan

Denpasar, Gesuri.id – Liga Kampung Soekarno Cup II 2025 yang dibuka di Bali pada Jumat (5/12/2025) bukan hanya menyuguhkan pertarungan di lapangan, tetapi juga memamerkan sebuah mahakarya yang penuh makna: Trofi Soekarno Cup.

Piala yang memiliki tekstur unik, berkarakter, dan bersinar terang demgan lapisan emas murni ini diangkat tinggi oleh Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Ekonomi Kreatif dan Ekonomi Digital, M. Prananda Prabowo, dalam momen simbolis yang penuh makna. 

Trofi ini secara visual menegaskan bahwa Soekarno Cup bukan sekadar turnamen bola, melainkan sebuah pertarungan nilai, ajak prestasi, sportivitas, dan mengakar pada kekuatan rakyat yang diawali dari kompetisi sepak bola kampung.

Keunikan bentuk piala ini bukan tanpa alasan, sebab Trofi Soekarno Cup II adalah hasil karya dan manifestasi visi dari M. Prananda Prabowo sendiri. Sebagai tokoh yang dikenal detail dan memiliki kepedulian mendalam terhadap pembentukan karakter bangsa (Nation and Character Building), 

Prananda merancang piala ini sebagai manifestasi bahwa semangat pemuda Indonesia adalah "Emas Murni" yang terus mewarnai perjuangan bangsa. 

“Saya takjub dan tergetar ketika pertama kali memegang trophy yang disain khusus oleh Mas Prananda," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. 

“Di dalamnya terkandung tekad mengukir prestasi melalui kedua tangan yang begitu kokoh memegang bola dunia. Ini simbol perjuangan dan keteguhan menggapai prestasi. Kedua tangan tersebut berakar pada Gelora Bung Karno yang menggambarkan spirit Games of the New Emerging Forces," katanya.

"Prestasi yang dicapai untuk Indonesia dan dunia, mengakar kuat pada sejarah bangsa Indonesia yang bertekad menjadi pemimpin diantara bangsa-bangsa di dunia, termasuk melalui olahraga. Filosofi trophy itulah yang saya baca dari karya Mas Prananda," lanjut Hasto.

Momen pengangkatan piala di tribun disaksikan oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Ketua Panitia I Made Agus Mahayastra dan Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster.

Sebelum pertandingan dimulai, Tim Banteng Bali sebagai juara bertahan, diwakili Sekrektaris DPD PDIP Bali, I Gusti Ngurah Jaya Negara, menyerahkan tropi Soekarno Cup kepada Ketua Panitia. Tim Banteng Bali menjadi tuan rumah turnamen kali ini dengan status sebagai juara bertahan, setelah meraih gelar juara saat turnamen digelar di Jakarta pada 2023 lalu. 

Kehadiran trophy yang diarak dengan penuh kesakralan tersebut sangat relevan untuk turnamen yang menjaring pemain muda under 17 atau kelahiran 2008 dari delapan regional terbaik di Indonesia.

Ketua Panitia Soekarno Cup 2025, I Made Agus Mahayastra, menegaskan bahwa nilai-nilai tersebut adalah inti dari turnamen ini.

“Sepak bola mengajarkan kita arti perjuangan, disiplin, dan kekompakan. Tidak ada kemenangan yang diraih sendirian; semuanya lahir dari kerja sama sebagai satu tim,” ujar Agus. 

Ia menambahkan bahwa pesan ini sangat relevan bagi generasi muda yang menjadi motor penggerak masa depan bangsa.Agus juga menyoroti peran ideologis turnamen ini.

“Soekarno Cup bukan sekadar ajang olahraga, tetapi gerakan kebudayaan dan penguatan ideologi untuk menghidupkan kembali kecintaan Bung Karno terhadap sepak bola sebagai olahraga rakyat dan sarana pemersatu bangsa,” jelasnya. 

Menurut Agus, Bung Karno selalu menempatkan sepak bola sebagai medium pembentukan karakter, disiplin, dan solidaritas nasional.

Sebagai informasi tambahan, Soekarno Cup pertama kali digelar pada tahun 2023 di Jakarta dengan final yang diselenggarakan di Stadion Utama GBK, sekaligus mencetak Rekor MURI melalui dribbling serentak oleh 10.000 peserta.

Quote