Ikuti Kami

Suara Megawati Bergetar Saat Kenang Mbah Moen

Megawati mengucapkan belasungkawa sebelum memulai pidato politiknya saat pembukaan Kongres V PDI Perjuangan.

Suara Megawati Bergetar Saat Kenang Mbah Moen
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, saat membuka Kongres V PDI Perjuangan di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Kamis (8/8). (Foto: gesuri.id/Elva Nurrul Prastiwi)

Bali, Gesuri.id - Suara Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri bergetar menahan tangis saat mengucapkan belasungkawa atas wafatnya Kiai karismatik KH Maimun Zubair atau akrab disapa Mbah Moen.

Secara khusus, Megawati mengucapkan belasungkawa sebelum memulai pidato politiknya saat pembukaan Kongres V PDI Perjuangan yang digelar di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Kamis (8/8).

Baca: Ini Wasiat Terakhir Mbah Moen ke Megawati Soekarnoputri

Di mata Megawati, Mbah Moen merupakan sosok ulama yang sepanjang hidupnya mengabdikan diri untuk mensyiarkan Islam sebagai rahmat semesta alam. 

"Islam yang mengaku indah dalam harmoni keberagaman Indonesia," ucap Megawati.

Megawati yang selama ini dekat dengan Mbah Moen pun mendoakan almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan.

"Saya dekat dengan, panggilannya Mbah Moen. Kh maimoen zubair, doa kami menghantari ke haribaan-Nya," ucap Megawati dengan suara bergertar menahan tangis.

Baca: Temui Megawati, Mbah Moen Pamit Hendak Naik Haji

Untuk diketahui, sebelum berangkat ke tanah suci Makkah, Mbah Moen dan putranya, Taj Yasin bertandang ke kediaman Megawati Soekarnoputri pada tanggal 27 Juli 2019. Itu adalah kali terakhir Megawati bertemu dengan sang kiai kharismatik.

"Mbah Moen menyatakan komitmennya yang begitu kuat terhadap Pancasila. Tanpa Pancasila tidak ada NKRI," ungkap Hasto melalui keterangan tertulisnya, Selasa (6/8).

Quote