Ikuti Kami

Tak 'Nebeng', PDI Perjuangan Sangat Konsisten Usung Kadernya

PDI Perjuangan paham penentuan dukungan terhadap TB Hasanudin di injury time akan sulit menandingi lawan-lawannya tapi tetap diusung.

Tak 'Nebeng', PDI Perjuangan Sangat Konsisten Usung Kadernya
Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Jakarta, Gesuri.id - PDI Perjuangan dinilai sangat konsisten dalam mengusung kadernya sendiri. Langkah yang diambil PDI Perjuangan dalam Pilgub Sumut dan juga Jawa Barat perlu diapresiasi. Demikian diungkapkan Pengamat Politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio, Kamis (28/6).

Baca: Instruksi Megawati: Kader Turun, Jangan Tinggalkan Daerahnya

"Seperti di Jawa Barat, saya yakin PDI Perjuangan paham penentuan dukungan terhadap TB Hasanudin di injury time akan sulit menandingi lawan-lawannya tapi tetap diusung karena ini adalah kader asli PDI Perjuangan. Sama seperti di Sumut, pilihan mengusung Djarot kan dadakan juga tapi kemudian tetap diusung. Itu lebih baik daripada parpol nebeng kader," kata dia.

Berdasarkan hitung cepat Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Djarot-Sihar memperoleh 42,84 persen suara. Sedangkan Edy-Ijek memperoleh 57,16 persen suara. Presentase tersebut merupakan hasil penghitungan dari 99,71 persen suara yang telah masuk.

Kemudian, hasil penghitungan lembaga Charta Politica, Djarot-Sihar memperoleh 39,49 persen sedangkan Edy-Ijek memoeroleh 60,51 persen suara. Charta Politica merilis quick count itu merujuk dari 99 persen suara yang telah masuk.

Keunggulan Edy-Ijek juga tampak pada hitung cepat yang dilakukan Saiful Mujani Research Center (SMRC). Dari total 99,33 persen suara yang masuk pada pukul 18.46 WIB, Djarot-Sihar mendapat 41,1 persen suara. Sementara Edy-Ijek memperoleh 58,88 persen.

Direktur Eksekutif Charta Politica Yunarto Wijaya mengatakan bahwa hasil hitung cepat merupakan gambaran awal atas penghitungan Komisi Pemilihan Umum (KPU). 

Baca: Megawati Ingatkan Kadernya Berjuang, Bukan Bergantung Partai

Sementara itu, pengamat politik Universitas Islam Negeri Jakarta Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno berpendapat, kekalahan Djarot dalam Pilgub Sumut seharusnya menjadi bahan evaluasi bagi PDI Perjuangan dalam menyusun strategi.

"Tentu ini jadi catatan penting buat PDI Perjuangan terutama evaluasi menghadapi pilpres 2019," kata dia.

Quote