Ikuti Kami

Taufiq Kiemas & Budi Gunawan, Dua Tokoh Pemersatu Bangsa 

Berkat kerja BG ataupun Taufiq, lanjut Eva, kepercayaan antartokoh bisa dibangun.

Taufiq Kiemas & Budi Gunawan, Dua Tokoh Pemersatu Bangsa 
Sekretaris Bidang Pendidikan dan Pelatihan DPP PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari. (kanan). Foto: sindonews.com.

Jakarta, Gesuri.id - Sekretaris Bidang Pendidikan dan Pelatihan DPP PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari mengatakan kerja Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan (BG) dan almarhum mantan Ketua MPR Taufiq Kiemas sama, yakni menghilangkan sekat antar tokoh politik di bangsa ini. 

Pernyataan Eva itu merupakan tanggapan atas perrnyataan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mengatakan hal serupa.

Baca: Ada BG di Pertemuan Prabowo-Megawati, Ini Penjelasan Hasto

"Dampak kerja atau output keduanya sama, yaitu suasana kekeluargaan dan cair antarpimpinan sehingga hubungan personal orang-perorang intim. Sekat-sekat dan sumbat-sumbat karena perbedaan politik dan ideologi menjadi luruh," kata Eva, Kamis (25/7).

Berkat kerja BG ataupun Taufiq, lanjut Eva, kepercayaan antartokoh bisa dibangun. Namun, meski dampak kerja dari BG ataupun Taufiq sama, Eva tetap menganggap ada perbedaan antara BG dan almarhum Taufiq.

"Bedanya, Pak BG melakukan karena tugas sebagai kepala BIN, untuk memastikan kestabilan dan produktif. Kalau Bang Taufiq Kiemas karena panggilan jiwa, sebagai nasionalis yang gandrung doktrin persatuannya Bung Karno," ujar Eva.

Baca: Pasca-Pertemuan Jokowi-Prabowo, Peran BG Diapresiasi

Sebelumnya, PKS mengaku kagum kepada BG, yang disebut menjadi salah satu aktor di balik pertemuan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. PKS menyatakan BG bisa menjadi sosok pengganti Taufiq Kiemas.

"Yang saya lihat paling menarik dari acara ini adalah ada seorang pengganti yang nasionalis, yaitu pengganti Taufiq Kiemas yang namanya Budi Gunawan," kata anggota Majelis Syuro PKS Aboe Bakar Alhabsy dalam diskusi 'Gerindra Ancaman Kursi Koalisi?' di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (25/7).

Quote