Ikuti Kami

PDI Perjuangan di Mata Iis Sugianto

Iis memantapkan diri untuk maju ke Senayan dari dapil DKI 3 yang meliputi: Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Kepulauan Seribu

PDI Perjuangan di Mata Iis Sugianto
Caleg PDI Perjuangan Kuspuji Istiningdyah atau lebih dikenal dengan Iis Sugianto. Foto/ Gesuri.id/ Elva Nurrul Prastiwi

PDI Perjuangan sebagai partai besar di Indonesia telah memberikan daya tarik tersendiri bagi para calon anggota legislatif (Caleg) yang akan maju di pemilu 2019. Selain tokoh masyarakat dan petahana itu sendiri, ada sebanyak 14 artis yang memantapkan bergabung dengan partai berlambang banteng ini.

Salah satunya adalah penyanyi populer di era 1980-an Kuspuji Istiningdyah atau lebih dikenal dengan Iis Sugianto.

Bunda Iis, sapaan akrabnya, memantapkan diri untuk maju ke Senayan dari dapil DKI 3 yang meliputi: Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Kepulauan Seribu.

Untuk mengetahui lebih dalam alasan apa yang membuat Iis nyaleg partai yang di pimpin oleh Megawati Soekarnoputri, berikut ini wawancara eksklusif Gesuri.id bersama wanita kelahiran Jakarta, 17 November 1961 di Jakarta, Selasa (4/9).

Apa alasan Bunda Iis akhirnya bergabung dengan PDI Perjuangan?

Tentunya kita melihat bahwa di PDI Perjuangan itu banyak tokoh yang saya kagumi, seperti  Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Presiden kita sendiri saat ini Bapak Joko Widodo (Jokowi). Semangatnya mereka yang saya kagumi, dan saya tau mereka kader PDI Perjuangan. Saya bisa bergabung di PDI Perjuangan itu merupakan suatu kehormatan bagi saya.

Sebelumnya seperti yang kita ketahui, Bunda ada di Gerindra. Kenapa baru sekarang bergabung dengan PDI Perjuangan, kok tidak dari dulu?

Justru saya pikir tadinya saya tidak mau berpolitik lagi, tapi kok kaya menutup diri gitu, rasanya saya masih bisa berkarya dan melakukan sesuatu untuk bangsa ini. Apalagi banyak berbagai permasalahan ada di setiap daerah, salah satunya adalah sulitnya mencari pekerjaan, itu juga membuat saya gundah.

Menurut saya mestinya gak begini, negara kita kita kan negara kaya, terus ada lagi persoalan di sekitar rumah juga, kemacetan, kenapa sih ini kok gak bisa diatur, saya merasa kok pasti bisa, ada jalannya. Saya disini ingin memberikan sumbangsih saya untuk negara, ya pemikiran atau ide-ide. Saya merasa ya salah satunya dengan bergabung di PDI Perjuangan yang sudah terbukti memiliki kader yang potensial.

Bunda melihat PDI Perjuangan itu seperti apa?

Saya lihat di sini sangat kental dengan ajaran tokoh proklamator kita Bung Karno, dan saya mengagumi beliau. Bahkan Papi saya juga Soekarnois sekali, dirumah banyak lukisan-lukisan Soekarno terpajang. Pidato-pidato beliau yang sangat relevan untuk masa kini. Apa yang dia bilang bahwa, hati-hati dengan perbedaan agama, itu sudah dia cetuskan dari jaman dulu, dan saya semakin kagum pada PDI Perjuangan.

Selain itu, PDI Perjuangan adalah satu-satunya partai yang dipimpin oleh sosok perempuan yaitu Megawati Soekarnoputri. Sebagai perempuan saya juga bangga, apalagi saat beliau berpidato, sangat apa adanya dengan guyonan-guyonan yang segar membuat kita gak ngantuk selama 2 jam bisa tetap fokus menyimak.

Sedikit cerita, ketika PDI belum jadi PDI Perjuangan, dulu pernah diserang. Saat itu Bu Mega sangat elegan sekali menurut saya, elegan dalam menghadapi dan mencari jalan keluarnya. Dan akhirnya berbuah manis untuk partainya, dengan sangat bijak menghadainya dia ikuti proses hukum yang ada, tidak semena-mena marah, yang sepantasnya dia marah tapi dia tenang aja. Dan dia percaya bahwa, kemenangan akan terlihat dan buktinya sekarang terlihat, sekarang PDI Perjuangan menjadi partai yang besar.

Terkait pencalegan, banyaknya artis yang nyaleg, tak sedikit masyarakat yang nyinyir. Mereka berfikir udah gak ada kerjaan lagi atau gak laku dan lain-lain. menanggapi hal itu bagaimana?

Bunda terima, tinggal kita membekali diri saja, memang perpindahan dari seorang artis ke politikus harus didukung dengan ilmu. Jadi, kita sendiri harus sadar, kita harus belajar, tidak perlu sakit hati, terima saja pendapat orang, dan kita tetap menimba ilmu. Kalau dibilang saya sudah gak laku lagi, justru saya sangat sibuk, Alhamdulillah masih ada terus permintaan lagu lawas. yang jelas saya gak pernah sakit hati, saya terima pendapat orang.

Program apa saja yang akan Bunda tawarkan kepada masyarakat?

Yang pertama saya akan membela kepentingan rakyat. saat ini tentunya saya ingin melihat dapil saya sendiri dulu ya, saya ingin berkunjung dan berkomunikasi langsung dengan warga di sana. Apa yang mereka butuhkan, apa yang menjadi permasalahan mereka, dan mudah-mudahan saya bisa menjadi penyalur bagi kebutuhan mereka, terutama kesejahteraannya, apa yang sangat urgent mereka butuhkan itu saya harus mengunjungi dulu.

Sampai sekarang belum kesana, karena belum DCT ya, sesudah itu mungkin baru saya bisa utarakan. Di dapil saya sendiri itu, kecamatannya ada 6 di Jakarta Barat, 8 Jakarta Utara, dan 2 di Kepulauan Seribu.

Melihat peta persaingan di dapil Bunda itu bagaimana? Bunda akan bersaing dengan incumbent, bukan hanya dengan PDI Perjuangan saja, tapi dengan partai lain juga, itu bagaimana?

Iya yang pasti ini sangat ketat. Kita tetep gak perlu takut, saya merasa semua sudah digariskan. Kita hanya patut berusaha saja, apapun hasilnya pasti itu yang terbaik.

Jika nanti lolos ke Senayan, Bunda pengenya di komisi berapa?

Sebenarnya saya paling kepikiran sekali dengan nasib wanita, karena saya juga kemarin jadi juri mikrofon pelunas utang, rasanya sangat terenyuh nasib perempuan itu. Sudah ditinggal suami, dia tidak berpendidikan, anaknya sakit pula, rasanya bertubi-tubi. Saya ingin di Komisi VIII yang mengurus anak dan perempuan.

Tapi ya kalau memang ditugaskan oleh partai di komisi satu apa salahnya, saya juga orang yang sangat mencintai negara ini, pertahanan kan. Saya juga akan protes kalau negara ini dianiaya, atau pertahanannya kurang memadai bisa aja. Jadi dimana saja saya bisa, tinggal kita kan niatnya ya, niat kita untuk menjadi caleg itu apa, kan niatnya memang tidak mementingkan pribadi.

Quote