Ikuti Kami

Amithya Dorong Upaya Revitalisasi Topeng Menak

Pentingnya upaya pelestarian kesenian tradisional seperti Wayang Topeng Menak yang kini eksistensinya mulai jarang dikenal generasi muda.

Amithya Dorong Upaya Revitalisasi Topeng Menak
Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani Sirraduhita.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani Sirraduhita ambil bagian dalam mendorong upaya revitalisasi Topeng Menak, kesenian tradisi di Malang yang nyaris punah.

Hal itu diungkapkan Amithya saat menghadiri pertunjukan ‘Burak Bawana Menak’ yang digelar Lesbumi Kota Malang pada Sabtu malam (9/8/2025) di Pesantren Budaya Karanggenting, Merjosari Kota Malang.

Amithya menekankan pentingnya upaya pelestarian kesenian tradisional seperti Wayang Topeng Menak yang kini eksistensinya mulai jarang dikenal generasi muda.

Baca: Ganjar Minta Publik Bersabar Akan Nama untuk Posisi Sekjen 

Tak hanya Wayang Topeng Menak, kata dia, Kota Malang juga memiliki banyak kekayaan budaya yang belum tersentuh dan kurang dikenal masyarakat.

Mayoritas, lanjut Mia, sapaan akrabnya, masyarakat hanya mengenal kesenian yang populer di media atau kegiatan tertentu, seperti bantengan. Namun pada kesenian lain yang memiliki nilai sejarah tinggi justru kurang mendapat perhatian.

”Sebetulnya di Kota Malang ini banyak sekali budaya-budaya boleh dibilang mulai terlupakan. Apalagi, kalau dari klasifikasi umur, banyak anak muda yang tidak paham tentang budaya ini. Seperti Wayang dan Topeng Menak ini perlu kita lestarikan,” ujar Amithya kepada pewarta media ini, Selasa (12/8/2025).

Sebab itu, politisi PDI Perjuangan tersebut menyampaikan apresiasi kepada Lesbumi yang sejak 2019 telah melakukan riset dan membentuk kelompok untuk melestarikan Topeng Menak.

Wayang Topeng Menak menurut, Mia, sapaan akrab Amithya, adalah sebuah nafas kebudayaan Malang.

Dalam catatan etnografi penulis Belanda, Mbah Reni disebut sebagai legenda Topeng Malangan di abad ke-19.

Kemudian berkembang dan lahir Topeng Menak, yang bersumber dari Serat Menak Epos Amir Hamzah, berpadu indah dengan unsur budaya dan tradisi Jawa.

”Saya berharap Wayang Topeng Menak semakin dikenal, semakin dicintai, dan mampu menjadi inspirasi dan kebanggaan Kota Malang, juga simbol kekuatan budaya Indonesia di mata dunia,” harap Mia.

Baca: Ganjar Miliki Kenangan Tersendiri Akan Sosok Kwik Kian Gie

Saat ini, lanjut dia, Pemkot Malang sudah menyusun Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Pemajuan Kebudayaan, sebagai payung hukum pelestarian dan pengembangan warisan budaya daerah.

Melalui perda ini, diharapkan muatan kebudayaan, termasuk kesenian lokal seperti Wayang Topeng Menak, dapat terintegrasi dalam kurikulum sekolah melalui mata pelajaran muatan lokal.

“Ini menjadi tanggung jawab bersama, khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, untuk memastikan generasi muda mengenal, memahami, dan mencintai kebudayaannya sendiri sejak dini,” tegasnya.

Quote