Ikuti Kami

Anak Saat Pandemi, Sering Jadi Korban Psikologis & Kekerasan

“Hari anak Nasional 2021 harus menjadi momen bagi pemerintah dan masyarakat untuk lebih memberikan perhatian kepada anak".

Anak Saat Pandemi, Sering Jadi Korban Psikologis & Kekerasan
Ketua Majlis Taklim PDI Perjuangan Sumut yang juga Pemerhati Pendidikan Kota Medan Hj. Dr. Fitriani Manurung M.Pd (kiri).

Medan, Gesuri.id - Ketua Majlis Taklim PDI Perjuangan Sumut yang juga Pemerhati Pendidikan Kota Medan Hj. Dr. Fitriani Manurung M.Pd mengatakan di masa pandemi apalagi masa PPKM Pemerintah harus memperhatikan dampak yang diterima oleh perempuan dan anak.

Baca: MS Kaban Desak MPR Adili Jokowi, Didasari Kebencian !

Sebab, lanjutnya, di masa pandemi seringkali anak menjadi korban tidak langsung, mulai dari korban dampak psikologis hingga kekerasan.

Hal itu diungkapnya dalam rangka hari anak nasional 2021, Jumat (23/7).

“Hari anak Nasional 2021 harus menjadi momen bagi pemerintah dan masyarakat untuk lebih memberikan perhatian kepada anak, agar perkembangan fisik dan psikis anak tidak terganggu dimasa Pandemi,” ujar Hj. Fitriani Manurung yang akrab disapa bunda fitri.

Bunda fitri juga menyebut bahwa Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI mencatat kekerasan seksual pada anak dan perempuan mencapai angka tertinggi pada masa pandemi Covid-19 di 2020 yakni sekitar 7.191 kasus. Sementara pada tahun yang sama total kasus kekerasan pada anak dan perempuan mencapai 11.637 kasus.

“Ini bukan angka yang kecil dan harus dicarikan jalan keluarnya agar kekerasan terhadap anak dan Perempuan tidak menjadi efek domino dari Pandemi itu sendiri,” terang Bunda Fitri.

Sedangkan berdasarkan pelaporan pada Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMPONI PPA) tahun ini hingga 3 Juni 2021 terdapat 3.122 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Baca: Jokowi Diminta Copot Pejabat yang Hambat Birokrasi Efisien

“Tentu hal ini menjadi PR besar bagi kita semua, jangan sampai anak-anak Indonesia menjadi generasi yang dihantui perasaan takut, dan tidak bisa berkembang seperti yang di harapkan,” imbuh Bunda Fitri.

Terakhir Bunda Fitri memperingatkan bahwa anak-anak merupakan aset Bangsa, dengan mengabaikannya maka kita mengabaikan aset terpenting bagi keberlanjutan bangsa ini.

Quote