Belu, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI Yohanes Fransiskus Lema, (Ansy Lema) menyapa secara virtual 10 kelompok penerima bantuan traktor tangan (hand tractor), serta kelompok penerima bantuan mesin penyemprot hama (hand sprayer) dan pompa air dari Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, baru-baru ini.
Kegiatan ini adalah bagian dari Kunjungan Dapil (Kundapil) Perseorangan Ansy sebagai anggota Komisi IV DPR RI Dapil NTT II.
Baca: Usulan Pembubaran FPI dari Pangdam Jaya Didukung Rakyat!
"Tujuan saya bertemu para penerima bantuan adalah saya ingin menjalankan fungsi pengawasan, menyapa sekaligus mendengar aspirasi para petani. Saya ingin memastikan bahwa bantuan alat mesin pertanian (alsintan) itu telah digunakan, dirawat, dan terutama bermanfaat bagi para petani di Tasifeto Barat," ujar Politisi PDI Perjuangan ini.
Semua kelompok tani penerima bantuan sangat berterima kasih dan mengaku telah menggunakan traktor tangan tersebut untuk mengolah sawah.
Mereka juga menggunakan traktor tangan untuk menggemburkan lahan yang telah dibuka agar ditanami sayur-sayuran.
Penggunaan teknologi alsintan, sambung Ansy, bisa memangkas waktu dan tenaga. Hal itu juga dapat memacu petani di Tasifeto Barat untuk meningkatkan produktivitas pangan.
"Dalam pertemuan tersebut, para petani menceritakan tentang krisis air bersih dan air untuk kebun-ternak yang kini mereka alami. Cuaca yang tidak menentu serta curah hujan rendah membuat petani kekurangan air untuk bersawah dan berladang," ujar Ansy.
Anggota DPR Dapil NTT II itu melanjutkan, para petani berharap pemerintah mengadakan sumur bor, embung ataupun pemipaan (irigasi) agar tanaman dan ternak mereka berkecukupan air.
Selain itu, para petani mengusulkan agar pemerintah dapat memperbaiki-membangun jalan yang menghubungkan ke sentra pangan.
"Akses jalan yang baik sangat membantu para petani untuk mengangkut dan memasarkan panen, karena menghemat tenaga dan biaya," ujar Ansy.
Ansy pun mengungkapkan, petani di Tasifeto Barat juga meminta Kementerian Pertanian untuk mengadakan mesin giling padi dan mesin rontok jagung.
Selama ini, mereka memanen menggunakan tenaga manual yang memakan waktu, berisiko tinggi kehilangan hasil serta mengganggu nilai tambah produk.
Aspirasi yang juga menyita perhatian Ansy adalah dari petani-warga NKRI eks Timor-Timur. Mereka berharap, pemerintah pusat mempercepat sertifikasi tanah, agar dapat memiliki kepastian hukum atas kebun maupun rumah.
Baca: Wali Kota Rudy Sambut Mulainya Rehabilitasi Pasar Legi Solo
"Saya berkomitmen akan menyampaikan aspirasi para petani Tasifeto Barat kepada Kementerian Pertanian dan pihak-pihak terkait dalam kesempatan rapat di Senayan," ujar Ansy.
"Terima kasih kepada Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Belu Ibu Irmina Dwi Puspita Sari Bere yang telah memfasilitasi dan menyediakan rumahnya sehingga Kundapil kali ini terselenggara dengan lancar," pungkasnya.