Jakarta, Gesuri.id – Penanganan evakuasi korban ambruknya bangunan musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, mendapat tambahan dukungan dari Kota Surabaya.
Anggota DPRD Kota Surabaya dari Fraksi PDI Perjuangan, Budi Leksono, yang merupakan Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA) Surabaya, hadir di lokasi untuk berkolaborasi dengan Baguna Sidoarjo dan tim SAR gabungan.
Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo
Langkah ini diperkuat dengan kehadiran bantuan teknis dari Pemerintah Kota Surabaya yang turut mengirimkan alat berat ke lokasi untuk mendukung proses evakuasi yang terus berjalan.
Budi Leksono menyatakan bahwa kolaborasi lintas daerah ini sangat penting untuk memaksimalkan sumber daya dan personel dalam menghadapi tantangan evakuasi.
“Kami datang bersama personel dan perlengkapan untuk berkolaborasi dengan Baguna Sidoarjo dan tim gabungan yang sudah ada. Tujuannya satu, yaitu mempercepat penanganan evakuasi, terutama bagi santri yang masih terjebak,” ujar Budi Leksono di lokasi, Selasa (30/9/2025).
Bantuan alat berat dari Pemkot Surabaya ini melengkapi upaya di lapangan, yang sebelumnya ditekankan oleh Basarnas harus dilakukan dengan sangat hati-hati karena risiko keruntuhan susulan.
Baca: 9 Prestasi Mentereng Ganjar Pranowo Selama Menjabat Gubernur
Alat berat tersebut akan memperkuat kemampuan tim untuk menangani puing di area-area yang lebih aman atau sebagai alat standby pendukung teknis.
Kolaborasi yang melibatkan berbagai pihak ini sangat krusial mengingat proses pencarian santri terus dilakukan tanpa henti. Menurut data terakhir dari Basarnas, diperkirakan masih ada 38 santri yang berada di bawah reruntuhan, setelah sebelumnya 102 santri berhasil dievakuasi sejak musibah terjadi saat salat Ashar pada Senin (29/9) sore lalu.