Ikuti Kami

Banyak Jenis Pekerjaan Tergantikan di Era Ekonomi Digital

Andreas meminta mahasiswa mempersiapkan diri sejak dini.

Banyak Jenis Pekerjaan Tergantikan di Era Ekonomi Digital
Ilustrasi.

Klojen, Gesuri.id - Andreas Eddy Susetyo, anggota Komisi XI DPR RI dari Dapil V Malang Raya menjelaskan bahwa di era ekonomi digital, banyak jenis pekerjaan tergantikan. Oleh karenanya, ia meminta mahasiswa mempersiapkan diri sejak sekarang.

Baca: Presiden Jokowi Sangat 'Aware' dengan Ekonomi Digital

Hal itu disampaikan saat hadir di kegiatan di Samanta Krida Universitas Brawijaya (UB) Malang, Kamis (8/11) dengan tema "Ekonomi Digital itu Kita Banget". Disebutnya, tiga hal di ekonomi digital yaitu financial technology (fintech), e commerse, dan on demand service.

Pada fintech, model pembayaran, peminjaman dana dll sudah dilakukan lewat gadget. Saat ini, jumlahnya sudah mencapai ratusan fintech. Dampaknya mengurangi penggunaan SDM karena memanfaatkan teknologi. Namun di sisi lain mewujudkan inklusi keuangan. Tapi, lanjutnya, bagi SDM yang menguasai TI juga menjadi rebutan.

Hal ini karena ada indikasi membajak SDM yang kompeten. Misalkan untuk SDM usaha startup (rintisan).

"Jadi, di era disrupsi, jika biasa-biasa saja juga gak cocok. Mereka juga terbiasa bekerja pada jam tak biasa. Misalkan malam hari," paparnya.

Sementara itu, ia juga optimistis e-commerse di Indonesia. Meski saat ini masih 0,8 persen. Namun berpeluang besar dalam mengembangkan bisnis dan memiliki pasar. Antara lain karena banyaknya pengguna HP dan jumlah penduduk Indonesia.

Sedang ekonomi digital berupa on demand service dicontohkan pada aplikasi online yang memenuhi semua kebutuhan masyarakat. Mulai cari makanan, bayar tagihan dan lainnya.

Baca: Indonesia Negara Ekonomi Digital Terbesar di Asia Tenggara

Pemerintah, lanjut politisi dari PDI Perjuangan ini, membantu masyarakat yang ingin memanfaatkan IT lewat pemberian domain gratis sebanyak 1 juta dari Kementrian Kominfo. Selain bisa mendigitalisasi UMKM serta membantu start up.

Andreas mengatakan, potensi-potensi besar Indonesia, baik di PDB (Pendapatan Domestik Bruto) yang pada 1 triliun USD pada 2017, pelaku digital terbesar di dunia karena pemakai HP sangat besar serta bonus demografi jika tidak dioptimalkan akan disayangkan.

Quote