Ikuti Kami

Desa Kunir di Lumajang Ditargetkan Jadi Wisata Edukasi

Target ini didasarkan pada potensi ekonomi desa ini, yang sebagian diantaranya berbasis UKM dengan produksi tahu dan tempe.

Desa Kunir di Lumajang Ditargetkan Jadi Wisata Edukasi
Ilustrasi pengerajin tahu dan tempe.

Lumajang, Gesuri.id - Anggota DPRD Lumajang, Jawa Timur Zainal Abidin menargetkan dua tahun lagi desa Kunir Kidul Kecamatan Kunir Lumajang diharapkan menjadi Desa Wisata Edukasi UMKM. 

Target ini didasarkan pada potensi ekonomi desa ini, yang sebagian diantaranya berbasis UKM dengan produksi tahu dan tempe, disamping jenis usaha lainnya.

Sedangkan pemasaran produksi dari usaha rumahan tahu dan tempe ini sudah menyebar ke berbagai tempat di Lumajang.

Baca: Pemkab Jember Miliki Enam Inovasi Wujudkan Kota Cerdas

"Setiap hari desa ini membutuhkan 5 ton kedelai dengan kualitas yang bagus. 3,5 ton diantaranya untuk produksi tahu, sedangkan sisanya untuk produksi tempe," jelas Zainal Abidin di Lumajang, Senin (15/10).

Zainal memastikan produk tahu dari Kunir Kidul ini sangat baik dan tanpa bahan pengawet. Lebih gurih dan sehat karena seluruh bahannya menggunakan bahan pilihan, termasuk kedelainya, yang tetap menggunakan kedelai terbaik, walaupun harus import.

"Yang kita usahakan kedepan adalah masyarakat bisa meningkatkan kemampuannya untuk menghasilkan produk turunan dari tahu dan tempe. Misalnya keripik tahu atau tempe. Kita sudah lakukan pelatihan, target kita secepatnya sudah ada produk turunan dari produk pokok tahu dan tempe tersebut, sehingga tumbuh usaha tambahan bagi masyarakat setempat," jelas Zainal Abidin.

Selain usaha tahu dan tempe, di desa ini juga ada perajin batik, pande besi yang sangat terkenal dengan sebuta Empu Sanibin. 

"Kalau secara keseluruhan ada 189 KK yang produksi tahu dan tempe, 80 sebagai perajin anyaman bambu, 20 pande besi dan juga batik. Inilah yang kemudian akan kita kemas menjadi wisata edukasi UMKM di Lumajang," papar Zainal.

Baca: Anggota DPRD Bojonegoro Apresiasi Pelatihan Membatik

Untuk semakin memperkenalkan tahu dan tempe dari desa ini pada tanggal 27 dan 28 Oktober mendatang akan diselenggarakan Festival Tahu ke 2, yakni makan tahu gratis dan pembuatan tumpeng tahu setinggi 5 meter yang disusun dari 10.720 tahu.

"Ini mungkin tumpeng tahu tertinggi yang bisa diarak warga pada puncak acara. Karenanya pada acara ini, kami juga akan mengemas dengan pendekatan wisata edukasi UMKM di Lumajang," pungkas Zainal Abidin, yang juga anggota DPRD Lumajang dari PDI Perjuangan.

Quote