Ikuti Kami

Edy Wuryanto Ingatkan Ancaman Stunting di Blora

Masalah stunting menjadi perhatian kita semua, dan kalau di desa terutama pemerintahan desa harus ikut berperan serta. 

Edy Wuryanto Ingatkan Ancaman Stunting di Blora
Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto.

Blora, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto meresmikan Kampung KB di Desa Ngilen, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora, Jawa Tengah (Jateng), baru-baru ini. 

Usai peresmian kampung KB itu, Edy melakukan sosialisasi Advokasi dan KIE program kencana bersama mitra kerja.

Edy menyampaikan kepada ibu ibu pendamping PLKB serta Kader PKK, agar senantiasa ingat bahwa angka stunting di Blora masih cukup tinggi. Masalah stunting menjadi perhatian kita semua, dan kalau di desa terutama pemerintahan desa harus ikut berperan serta. 

Baca: Eri Ajak PKK & DWP Jadi Garda Terdepan Berantas Stunting

“Angka stunting di Blora masih cukup tinggi ditingkat Jawa Tengah. kalau tidak salah masih urutan nomer 3 se-Jawa Tengah” ujar Edy. 

Edy mengungkapkan bahwa kasus Stunting di Indonesia sebanyak 27,6 persen. Karena itu, Presiden Joko Widodo menargetkan penanganan stunting 14 persen tuntas.

"Utamanya dalam upaya pencegahan dan pengendalian stunting, semua elemen Forkompinda diperlukan dukungan multi sektor, dan sektor utama yakni BKKBN," ujar Edy. 

Edy menyatakan, hal ini bukan hanya tanggungjawab Kementerian Kesehatan. Namun harus melibatkan semua pihak baik di pusat dan daerah, termasuk peran keluarga juga harus diperhatikan.

"Selanjutnya bagaimana cara kita mengedukasi, mendampingi sampai progam stunting dipahami di masyarakat. Bagaimana gejala, cara mengatasi dan bagaimana keluarga bisa di bimbing untuk bisa menggunakan sumber sumber yang dia miliki  secara mandiri untuk mengatasi stunting. Ini semua menjadi bagian dari promosi kesehatan," papar Edy. 

Dikatakannya, pemetaan harus dilakukan dengan pendataan dari BKKKBN. Kemudian data itu segera ditindak lanjuti lurah atau kepala desa, PKK, Kader kesehatan, tokoh masyarakat, pendamping PLKB desa dan anak muda.

"Jangan sampai ada desa yang terkena stunting, kalau itu terjadi tak sinkron dengan cita cita Presiden bahwa mutu SDM itu nomor satu," ujar Edy. 

“SDA kita sudah habis kita hanya bisa hidup dari mutu SDM," lanjutnya.

Baca: Kunker Sidas Bupati Karolin Beri Bantuan Atasi Stunting

Menurut Anggota DPR-RI dari Dapil Jateng 3 itu, sangat disayangkan bila ternyata kelor itu hasil produksinya dari Blora dan nutrisinya sangat tinggi. Sebab sebenarnya kelor bagus untuk penanganan stunting.

"Di Blora dengan angka stunting yang tinggi, disisi lain dipengaruhi oleh kebanyakan orang ada yang berpandangan kelor itu mistik dikhawatirkan susuknya hilang, padahal kelor sangat bagus dalam hal penanganan stunting," ujarnya. 

“Harapan kita kedepan semoga kasus stunting di Blora dibawah 14 persen, ini dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya faktor pendidikan, ekonomi, budaya, lingkungan dan mistik," ungkapnya.

Quote