Ikuti Kami

Eva: MS Seharusnya Dididik, Bukan Dikeluarkan Sekolah

MS, dinilai melakukan ujaran kebencian dengan menghina Palestina di media sosial Tik Tok. 

Eva: MS Seharusnya Dididik, Bukan Dikeluarkan Sekolah
Pelajar kelas II SMA berinisial MS yang ditangkap polisi usai dinilai melakukan ujaran kebencian dengan menghina Palestina di media sosial Tik Tok. 

Jakarta, Gesuri.id - Direktur Institut Sarinah Eva Kusuma Sundari mengecam dikeluarkannya Pelajar kelas II SMA berinisial MS dari sekolah di Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu, baru-baru ini.

MS, dinilai melakukan ujaran kebencian dengan menghina Palestina di media sosial Tik Tok. 

Baca: Indonesia Kutuk Keras Pengusiran Paksa Warga Palestina!

Eva menyatakan, seharusnya penanganan terhadap MS menggunakan UU Perlindungan Anak. 

"Pakai logika UU Perlindungan Anak! Mereka berhak dilindungi dan dididik, bukan dipenalty (dihukum) gini!" ujar Eva di akun Twitternya, baru-baru ini. 

Eva, yang juga Direktur Institut Sarinah ini menyatakan, MS merupakan korban disinformasi dan berita tak benar (misleading news). 

"Dia korban disinformasi dan kebebasan misleading news. Apalagi dia berusia dibawah 18 tahun, sehingga keputusannya tak independen," ujar Eva. 

Eva pun meminta Biro Hukum Kemendikbud memberikan penjelasan tentang tupoksi sekolah, terkait kasus ini.

" Isu luar negeri, palestina gak komplain kok," ujar Eva. 

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VIII Kabupaten Bengkulu Tengah, Adang Parlindungan mengatakan MS dikeluarkan dari sekolah  setelah pihak sekolah mengevaluasi tata tertib sekolah dan pelanggaran MS.

Baca: Begini Dua Cara Manjur Tuntaskan Konflik Israel-Palestina

Dikatakannya juga, keputusan itu merupakan jalan keluar yang sudah disepakati bersama antara pihak sekolah, orang tua MS dan sejumlah pihak terkait yang dimediasi kepolisian dan sejumlah tokoh masyarakat.

Sebelumnya, MS membuat rekaman penghinaan terhadap Palestina yang saat ini sedang berkonflik dengan Israel. Dalam unggahan berdurasi delapan detik itu, MS merekam dirinya menghina Palestina.

Quote