Semarang, Gesuri.id – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menggelar doa bersama peringatan 40 hari meninggalnya KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) dilaksanakan di aula gedung Gradhika Bhakti Praja, kompleks perkantoran Pemprov Jateng, Jumat (13/9) malam.
Didampingi wakil gubernur sekaligus putra Mbah Moen, Taj Yasin Maimoen, Ganjar begitu kyusuk mendoakan Mbah Moen. Ia juga mengajak ratusan masyarakat yang memenuhi aula tersebut untuk mendoakan Presiden ke-3 Republik Indonesia, BJ Habibie.
Baca: Mbah Moen Wafat, Basarah: Kita Kehilangan Ulama Besar
“Malam ini kita semua berkumpul untuk mendoakan dua tokoh besar. Pertama untuk mengenang 40 hari almarhum KH Maimoen Zubair, dan kedua untuk mendoakan bapak BJ Habibie yang belum lama ini meninggalkan kita,” ucap Ganjar.
Saat diberi kesempatan mengenang almarhum Mbah Moen, Ganjar mengatakan sampai saat ini masih terkenang berbagai momentum yang menyentuh hati.
“Saya itu masih teringat betul, saat terakhir bertemu beliau, sebelum beliau naik haji. Saat itu saya sholat berjamaah di kamar beliau dan didoakan. Saya dielus-elus dan dipeluk. Beliau juga tertawa senang sekali saat itu,” kata dia.
Banyak sekali kisah yang tidak bisa dilupakan dari sosok Mbah Moen. Kerap kali bertemu, Ganjar mengisahkan betapa sayangnya Mbah Moen pada dirinya.
“Saya itu kalau ketemu langsung dipeluk, kemana-mana selalu digandeng. Saya sampai merasa lebih menjadi putranya beliau daripada Gus Yasin. Dan satu hal yang tidak banyak orang tahu, tanggal lahir saya sama beliau itu sama lho, tanggal 28 Oktober, bersamaan dengan sumpah pemuda,” terangnya disambut tawa jamaah.
Baca: Suara Megawati Bergetar Saat Kenang Mbah Moen
Ganjar kemudian mengajak semua masyarakat untuk melanjutkan perjuangan dua tokoh besar yang kini telah berpulang, yakni KH Maimoen Zubair serta BJ Habibie. Menurutnya, dua tokoh tersebut merupakan negarawan
“Kita akan terus membawa semangat pelajaran apapun, tentang contoh teladan kebaikan dari dua tokoh itu. Bagaimana berbangsa, bernegara dan menjalin kerukunan yang selalu digaungkan beliau,” tutupnya.
Acara doa bersama mengenang 40 hari wafatnya Mbah Moen ini diikuti oleh ratusan masyarakat. Dengan khyusuk, mereka membacakan doa untuk ulama kharismatik tersebut.