Ikuti Kami

Ini Empat Poin Penting Buah Pertemuan PBNU dan Muhammadiyah 

Kunjungan tersebut merupakan silaturahmi dalam rangka menjaga keharmonisan dan keutuhan bangsa.

Ini Empat Poin Penting Buah Pertemuan PBNU dan Muhammadiyah 
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bertandang ke Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Rabu (31/10). Foto: Gesuri.id/ Gabriella Thesa Widiari.

Jakarta, Gesuri.id - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bertandang ke Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Rabu (31/10). 

Kunjungan tersebut merupakan silaturahmi dalam rangka menjaga keharmonisan dan keutuhan bangsa.

Baca: Kiai Ma'ruf Mohon Doa Restu Santri

Pertemuan kedua ormas Islam tebesar dan tertua di Indonesia ini berlangsung secara tertutup dan diawali dengan makan malam yang menyajikan menu nasi liwet khas solo dan nasi kebuli dengan citra rasa nusantara.

Pertemuan tersebut menghasilkan 4 kesimpulan yang ditandatangani oleh Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.

Sekjen PBNU Helmy Faizal Zaini mengatakan, kedua belah pihak menyadari pentingnya kedaulatan dan kemajuan bangsa dan negara. Oleh karena itu keduanya menyatakan.

"Satu, Berkomitmen kuat menegakkan keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan atas Pancasila sebagai bentuk dan sistem kenegaraan yang Islami. Bersamaan dengan itu menguatkan dan memperluas kebersamaan dengan seluruh komponen bangsa dalam meneguhkan integrasi nasional dalam suasana yang damai, persaudaraan, dan saling berbagi untuk persatuan dan kemajuan bangsa," ucap Helmy.

Kedua, Mendukung sistem demokrasi dan proses demokratisasi sebagai mekanisme politik kenegaraan dan seleksi kepemimpinan nasional yang dilaksanakan dengan profesional, konstitusional, adil, jujur, dan berkeadaban. 

Semua pihak agar mendukung proses demokrasi yang substantif serta bebas dari politik yang koruptif dan transaksional demi tegaknya kehidupan politik yang dijiwai nilai-nilai Agama, Pancasila, dan kebudayaan luhur Indonesia. 

Poin ketiga, disampaikan oleh Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti yaitu, Meningkatkan komunikasi dan kerjasama yang konstruktif untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, membangun masyarakat yang makmur baik material maupun spiritual, serta peran politik kebangsaan melalui program pendidikan, ekonomi, kebudayaan, dan bidang-bidang strategis lainnya. 

Baca: Presiden Buka Forum Muslimah Muda Internasional

Komunikasi dan kerjasama tersebut sebagai perwujudan ukhuwah keumatan dan kebangsaan yang produktif untuk kemajuan Indonesia. 

"Keempat, Pada tahun politik ini semua pihak agar mengedepankan kearifan, kedamaian, toleransi, dan kebersamaan di tengah perbedaan pilihan politik. Kontestasi politik diharapkan berlangsung damai, cerdas, dewasa, serta menjunjung tinggi keadaban serta kepentingan bangsa dan negara. Hindari sikap saling bermusuhan dan saling menjatuhkan yang dapat merugikan kehidupan bersama. Kami percaya rakyat dan para elite Indonesia makin cerdas, santun, dan dewasa dalam berpolitik," tandasnya.

Quote