Ikuti Kami

Institut POI Pegunungan Bintang Cerdaskan Milenial Papua

Hadirnya "Papua Okasil Insitut (POI)" bersama "Universitas Okmin Papua" diharapkan dapat mencerdaskan generasi muda di Pegunungan Bintang.

Institut POI Pegunungan Bintang Cerdaskan Milenial Papua
Bupati Pegunungan Bintang Spei Bidana bersama Kepala Dinas Pendidikan Aquino Uropmabin, Kepala Brida Gerald Bidana dan rombongan. (istimewa)

Oksibil, Gesuri.id - Setelah sukses mendirikan "Universitas Okmin Papua", Pemkab Pegunungan Bintang terus memacu pembangunan SDM dunia pendidikan bagi putra/i Pegunungan Bintang.

Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, Bupati Pegunungan Bintang, Spei Yan Bidana, ST.,M.Si melaunching hadirnya sebuah institut bernama "Papua Okasil Institut (POI)" di Dabolding, Distrik Kalomdol, Oksibil ibukota Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan, Selasa (14/2).

Baca: Spei Bidana: Kampus Okmin Pusat Peradaban Melanesia Papua

Bupati Spei Bidana dalam launching tersebut turut didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan, Aquino Uropmabin, Kepala Brida, Octoviaen Gerald Bidana dan Direktur Yayasan Alfa Mandala Papua, Marthinus Kakyarmabin.

Dalam sambutannya, Bupati Spei Bidana mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Direktur Yayasan Alfa Mandala Papua, Marthinus Kakyarmabin yang telah merintis hadirnya Papua Okasil Institut sebagai wadah untuk putra/i asli daerah dalam mewujudkan SDM yang cerdas.

"Saya mau sampaikan ungkapan rasa terimakasih kepada adik saya Martinus Kakyarmabin yang telah merintis dan menangkap visi cerdas. Ada cerdas, sehat, ekonomi, kebudayaan, dan tata kelola lingkungan," ujar Spei Bidana (14/2).

"Jadi ini salah satu bagian yang diambil oleh salahsatu generasi Pegunungan Bintang yang telah belajar dan datang kesini untuk menyediakan wadah. Ini untuk orang berproses memperoleh sesuatu terutama tentang skil, tentang bagaimana memperoleh dasar-dasarnya yang kemudian mengembangkan selanjutnya terutama mungkin dari bahasa Inggris dan bahasa picin PNG serta komputer," Bupati Spei Bidana menambahkan.

Spei Bidana berharap bahasa tumbuh berkembang bersama kebudayaan sebagai salahsatu unsur kebudayaan.

Papua Okasil Institut merupakan sebuah wadah dalam mengakses pendidikan berbasis bahasa dan komputer di era milenaial yang berada dibawah naungan Yayasan Alfa Mandala Papua (YAMAPA).

Diberitakan Gesuri.id sebelumnya, Bupati Spei Bidana telah berhasil mendirikan Universitas Okmin Papua di kabupaten Pegunungan Bintang bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan sebagai pusat peradaban melanesia Papua khususnya di dunia pendidikan.

Baca: Bupati Spei Bidana Resmi Pimpin Banteng Papua Pegunungan

Kehadiran Papua Okasil Insitut kata Spei Bidana diharapkan dapat membantu program pemerintah daerah dalam menyiapkan SDM yang cerdas, mumpuni dan mandiri untuk membangun daerah. 

Dirinya juga berharap dengan hadirnya Papua Okasil Institut tersebut dapat membawa putra/i daerah semakin berkembang di zaman milenial dan modern ini.

Sementara Kepala Brida kabupaten Pegunungan Bintang, Gerald Bidana mengungkapkan agar para orang tua dapat memotivasi anak-anaknya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

"Kita berharap agar orang tua wajib memberikan pendidikan yang setinggi-tingginya kepada anak-anaknya, dan pemerintah hadir untuk membantu masyarakat luas guna mencapai tujuan pendidikan itu, karena dengan pendidikan lah seseorang dapat mempertahankan dan membangun daerahnya," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Papua Okasil Institut, Marthinus Kakyarmabin mengatakan bahwa wadah pendidikan dan pelatihan ini berdiri berkat dorongan dari Bupati Spei Yan Bidana.

"Pak Bupati sangat peduli akan kemajuan dunia pendidikan guna peningkatan kualitas SDM Orang Asli Pegunungan Bintang. Berkat motivasi Bapak Bupati, saya bisa jalankan ini. Terima kasih juga kepada bapak Kepala Dinas Pendidikan, Aquino Uropmabin dan Kepala BRIDA bapak Gerald Bidana yang turut memberikan dukungan dan motivasi. Tempat ini kami rintis bersama-sama untuk mendukung visi cerdas bapak Bupati sekaligus menyelamatkan generasi Pegunungan Bintang dengan menyediakan tempat pembelajaran bagi mereka,” ujar Marthin.

Ia menjelaskan bahwa ada tiga alasan mendasar mengapa ia dan rekan-rekanya membentuk Papua Okasil Institut yang hadir di bawah naungan Yayasan Alfa Mandala Papua ini.

Pertama: bahwa perkembangan teknologi di era digital saat ini dituntut agar semua orang dapat terkoneksi up to date dalam segala sektor untuk kompetensi hidupnya. Oleh karena itu, harus disediakan sebuah wadah untuk mempersiapkan masa depan generasi milenial Pegunungan Bintang.

Baca: Bersama PDI Perjuangan, Spei Bidana Bangun Papua Pegunungan

Kedua: bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Papua, khususnya di kabupaten Pegunungan Bintang yang masih jauh di bawah standar disebabkan juga oleh buruknya pendidikan di daerah, sehingga perlu adanya tempat pembelajaran yang asik dan menyenangkan dengan pendekatan environment learning center agar mampu menaikan IPM di wilayah tersebut.

Ketiga: bahwa angka pengangguran di kabupaten Pegubin terus meningkat seiring dengan naiknya angka putus sekolah dan tidak adanya skill penunjang dalam hidup yang dimiliki para anak muda itu.

“Karena itu, dengan melihat tiga permasalahan ini, kami membentuk Papua Okasil Institutut (POI) ini sebagai wadah atau tempat untuk membina dan mendidik generasi muda dapat menemukan hidup yang layak dan baik nantinya. Tujuan kami adalah mempersiapkan generasi Pegunungan Bintang yang memiliki daya saing di segala sektor, menyediakan tempat pembelajaran yang asik, nyaman & menyenangkan bagi mereka, serta mempersiapkan setiap orang untuk masuk ke dunia kerja maupun pekuliahan,” terangnya.

Sekilas Tentang Papua Okasil Institut (POI), Yayasan Alfa Mandala Papua (YAMAPA)

Kepala BRIDA kabupaten Pegunungan Bintang, Gerald Bidana saat memberikan sambutan. (istimewa)

Hadirnya lembaga ini kata dia sebagai panggilan nurani anak-anak negeri Aplim-Apom (Pegunungan Bintang, red) yang ingin memajukan pendidikan bagi generasi baru.

Marthinus Kakyarmabin adalah pria lulusan Universitas Cenderawasih Jayapura. Marthin adalah sosok anak muda Pegunungan Bintang yang cerdas dengan kemampuan bahasa inggrisnya diatas rata-rata.

Marthin Kakyarmabin, lahir pada 3 Agustus 1988 silam dan pernah mengikuti English Upgrading System (ELSU) di IALF Denpasar Bali (2013), dan mengikuti pengembangan bahasa English Academic di Auckland University in New Zealand (2017-2018).

Dalam struktur kepengurusan di Papua Okasil Institut (POI), Marthin sebagai Ketua, Otto Durka Uropkulin sebagai Wakil Ketua, Samuel Uropkulin sebagai Sekretaris, dan Kiel Tapyor sebagai Bendahara.

Menurut Marthin, ada tiga bidang yang menjadi program kerja lembaganya ini.

Pertama: Bidang Pengembangan Bahasa, yang meliputi bahasa Inggris, bahasa Pisin PNG, bahasa Indonesia, dan bahasa daerah. 

Kedua: Bidang Pelatihan Skill, meliputi pelatihan komputer, service handphone, service elektronik, perbengkelan, teknik youtuber, dan pelatihan ekonomi mikro.

Ketiga: Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Sosial, terdiri dari program sumbang 1000 untuk mencetuskan 1000 sarjana dan program bantuan hibah bagi janda, duda, dan tuna netra.

Baca: Mengenal Ketua DPD Papua Pegunungan, Spei Bidana

“Jadi saya tegaskan bahwa sasaran kita ialah pengembangan pelatihan bahasa Inggris lebih pada generasi milenial, khususnya bagi yang putus sekolah dan yang sedang mencari kerja serta yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Kemudian sasaran berikut ialah bagi ASN dalam peningkatan kapasitas serta kompetensi dalam merebut beasiswa dalam dan luar negeri,” tegas Marthin.

Bagi Marthin, pendidikan adalah jendela dunia. Jika sektor ini tidak maju, maka akan berdampak kepada sektor lain dalam kemajuan suatu daerah.

“Kami berterima kasih kepada Bapak Bupati yang hadir di tempat yang sederhana ini. Tentu kami sangat berharap segala dukungan dan bantuan ke depan dan siap menjadi mitra Pemerintah Daerah Pegunungan Bintang untuk sama-sama menyelamatkan generasi kita yang sedang hancur akibat perkembangan teknologi zaman modern,” ungkapnya.

 

Kurator: Fransiska S.

Quote