Jakarta, Gesuri.id - Mahasiswa dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia Tabina Almira mengapresiasi tinggi terhadap gagasan yang disampaikan oleh Ganjar Pranowo dalam upayanya untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.
Tabina kagum terhadap pemaparan Ganjar, terutama terkait isu kesehatan mental, yang menurutnya sangat relevan bagi generasi muda saat ini.
Baca: Cerita Kabiro Jateng soal Ganjar: Banyak Bawa Perubahan
"Tadi memaparkan beberapa materi untuk Indonesia emas, terus saya lihat ada beberapa poinnya yang highlight itu adalah poin di kesehatan. Dia (Ganjar) akan memberikan fasilitas kesehatan mental, yang mana itu menjadi atensi gen Z sekarang," ujar Tabina, yang merupakan mahasiswi FISIP UI di kampus Depok, Jawa Barat, pada Senin (18/9).
Tabina juga menambahkan bahwa Ganjar menghadirkan berbagai ide dan gagasan dalam paparannya, tetapi isu kesehatan mental menjadi sorotan utama dalam presentasinya.
Pendapat serupa juga diungkapkan oleh mahasiswa bernama Farrel Alfariza. Ia mengungkapkan apresiasi positif terhadap program-program yang disampaikan oleh Ganjar selaku tokoh yang mengisi kuliah kebangsaan.
"Saya menanggapi positif bagaimana program-program yang disampaikan oleh Pak Ganjar selaku tokoh hari ini (yang mengisi kuliah kebangsaan)," ujar Farrel.
Farrel juga menyoroti perhatian Ganjar terhadap generasi muda melalui program-program yang bertujuan meningkatkan sumber daya manusia (SDM). Ia merasa sangat kagum dengan paparan Ganjar.
"Secara objektif, saya sangat puas, dan saya sangat bangga sekali dengan kehadiran Pak Ganjar," tambahnya.
Baca: Ganjar Beberkan Banyaknya Koperasi Bobrok di Indonesia
Dalam kuliah kebangsaan di FISIP UI, Ganjar antara lain membahas pentingnya akses kesehatan yang merata, pelayanan kesehatan mental yang lebih baik, perbaikan sistem pendidikan kedokteran, dan dukungan terhadap industri kesehatan. Ganjar juga menyoroti isu kesehatan mental yang sering diabaikan oleh banyak pihak.
Selain itu, Ganjar mengatakan bahwa Indonesia perlu melakukan transformasi dalam enam pilar strategis untuk menghadapi bonus demografi, yaitu pangan, penegakan hukum, lingkungan, energi, digital, pendidikan, dan keterampilan.
Menurut Ganjar, salah satu langkah penting yang telah diambil adalah peningkatan investasi dalam pendidikan dan pelatihan untuk mempersiapkan angkatan kerja muda dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan. Dengan cara ini, Indonesia dapat menghadapi tantangan global dengan lebih baik dan memaksimalkan kontribusi bonus demografi terhadap kemajuan negara.
