Ikuti Kami

Megawati Tekankan Perempuan Harus Seimbang Antara Peran Publik, Politik dan Keluarga

Tekankan Perempuan Perlu Jaga Keseimbangan, Megawati Cerita Pernah Masak Nasi Goreng untuk Prabowo

 Megawati Tekankan Perempuan Harus Seimbang Antara Peran Publik, Politik dan Keluarga
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua Umum PDI Perjuangan Prof. Dr. Megawati Soekarnoputri menghadiri peringatan Hari Keselamatan Pasien Sedunia yang jatuh pada 17 September. Acara tersebut berlangsung di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (17/9/2025).

Dalam kesempatan itu, DPP PDI Perjuanga menyelenggarakan Seminar Nasional bertema “Seluruh Rakyat Berhak Sehat”.

Baca: Ganjar Dukung Gubernur Luthfi Hidupkan Jogo Tonggo

Megawati yang mengenakan pakaian merah dipadukan dengan warna hitam tiba sekitar pukul 13.00 WIB. Ia disambut langsung oleh Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, beserta jajaran pengurus DPP lainnya.

Dalam pengarahan tertutup, Megawati berbagi pengalaman hidup sebagai perempuan, ibu, dan tokoh publik, kepada para relawan kesehatan khususnya dari kalangan perempuan. Dia menekankan bahwa posisi politik maupun publik tetap harus diimbangi dengan peran domestik.

“Ibu-ibu harus pintar memasak untuk anak-anak dan suaminya supaya sehat. Saya bisa memasak loh. Saya pernah memasakkan nasi goreng untuk Pak Prabowo,” ujarnya.

Megawati juga mengingatkan pentingnya menjaga anak-anak sebagai titipan Sang Pencipta serta menyoroti ancaman narkoba yang saat ini disebutnya sangat berbahaya. 

"Jadi mari jaga keluarga. Lakukan yang terbaik untuk keluarga. Karena itu anak masa depan," lanjut Megawati.

Seminar yang juga disiarkan secara daring diikuti jajaran tiga pilar partai—DPD, DPC, anggota legislatif dari berbagai tingkatan, hingga kepala daerah kader PDIP. Hadir secara langsung sejumlah tokoh kesehatan, praktisi, akademisi, perwakilan pasien, serta masyarakat umum.

Ketua DPP Bidang Kesehatan Ribka Tjiptaning menegaskan negara tidak boleh mengabaikan suara pasien miskin. “Pasien bukan sekadar angka statistik. Mereka manusia yang punya harapan hidup lebih baik,” tegas Ribka. Ia juga menekankan bahwa BPJS Kesehatan merupakan bentuk hibah negara untuk rakyat, bukan sekadar asuransi.

Senada dengan Ribka, Ketua DPP Bidang Jaminan Sosial Charles Honoris mengingatkan bahwa meski cakupan jaminan kesehatan nasional sudah 98,3 persen, ketimpangan layanan di daerah terpencil masih tinggi. “Akses tanpa mutu adalah ilusi,” katanya.

Baca: Ganjar Pranowo Ungkap Masyarakat Takut dengan Pajak

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan, Hari Keselamatan Pasien Sedunia menjadi pengingat tanggung jawab ideologis partai terhadap isu kesehatan rakyat. “Persoalan kesehatan adalah investasi penting bagi masa kini dan masa depan,” ujarnya.

Acara ini juga dihadiri sejumlah kader PDI Perjuangan seperti Ganjar Pranowo, Abdullah Azwar Anas, Tri Rismaharini, Wiryanti Sukamdani, Puti Guntur Soekarno, dan I Gusti Ayu Bintang Darmawati. Hadir pula Wakil Bendahara Umum Yuke Yurike, Wasekjen Yoseph Aryo Adhi Dharmo, serta pejabat dari Kementerian Kesehatan dan BPJS Kesehatan.

Quote