Jakarta, Gesur.id - Anggota Komisi VII DPR RI, Samuel Wattimena, menekankan pentingnya keberpihakan anggaran pemerintah terhadap pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta ekonomi kreatif (Ekraf).
Menurutnya, hal itu harus tercermin secara detail dalam program-program kementerian terkait.
Baca: Armuji Tolak Eksekusi Gaya Premanisme
Samuel menilai, besarnya jumlah pelaku UMKM dan Ekraf memerlukan pembinaan yang menyeluruh, mulai dari pelatihan, digitalisasi, pengelolaan manajerial, hingga dukungan pemasaran.
Dengan langkah itu, sektor UMKM dapat terus menciptakan lapangan kerja sekaligus menggerakkan perekonomian masyarakat.
“Persoalannya, 1 triliun bisa jadi besar, tapi bisa juga tidak berarti apa-apa karena jumlah pelaku UMKM dan Ekraf ini sangat besar, terutama di level grassroot. Pembinaan mereka tidak bisa hanya berupa tambahan modal kerja, tapi juga harus menyentuh aspek pelatihan,” kata Samuel kepada wartawan, Selasa (16/9).
Ia menambahkan, peran strategis UMKM tidak bisa hanya ditopang oleh Komisi VII DPR bersama mitra kementeriannya. Menurutnya, penguatan sektor ini juga menyangkut pembinaan akhlak, peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta pemahaman manajemen usaha yang baik.
Baca: DPRD Dorong Pemkot Bogor Tuntaskan PR Perda Pesantren
Selain itu, Samuel menegaskan pentingnya memperluas akses permodalan bagi UMKM dan pelaku Ekraf melalui bank-bank BUMN. Hal ini harus disertai dengan pendampingan dalam penyusunan proposal usaha yang lebih profesional agar dana yang diterima dapat dikelola secara tepat.
Dengan begitu, UMKM dan Ekraf bisa naik kelas serta memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian nasional.
"Karena ini menyangkut masalah pembinaan akhlak, ini menyangkut masalah sumber daya manusia, ini menyangkut permasalahan pemahaman akan manajemen," pungkasnya.