Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Mufti Anam, mengajak masyarakat untuk kembali menghidupkan nilai-nilai Empat Pilar Kebangsaan di tengah derasnya arus globalisasi dan tantangan era digital.
Seruan tersebut ia sampaikan dalam kegiatan sosialisasi Empat Pilar yang berlangsung di sebuah aula di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, dan dihadiri ratusan warga dari berbagai komunitas serta tokoh masyarakat.
“Ketika kita menolong tetangga, peduli pada yang kesulitan, itulah wajah Pancasila yang sejati,” kata Mufti, dikutip pada Rabu (12/11/2025).
Ia menegaskan bahwa Empat Pilar: Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI, bukan sekadar materi formal dalam sosialisasi, melainkan panduan moral dan etika yang harus dihayati dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam kesempatan itu, Mufti juga mengingatkan bahwa ide besar konsolidasi Empat Pilar digagas oleh almarhum Taufiq Kiemas. Ia menyebut gagasan tersebut sebagai warisan penting yang perlu dijaga bersama agar arah kebangsaan Indonesia tetap kokoh di tengah gempuran nilai-nilai global.
Lebih jauh, Mufti menyoroti menurunnya semangat gotong royong di masyarakat akibat pengaruh gaya hidup modern yang cenderung individualistis.
“Gotong royong itu roh bangsa. Kalau hilang, kita akan rapuh,” ucapnya. Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk kembali menumbuhkan semangat kebersamaan, saling membantu, dan peduli terhadap sesama sebagai perwujudan nyata nilai-nilai Pancasila.
Tak hanya menyinggung soal moral dan sosial, Mufti juga menyoroti tantangan era digital yang semakin kompleks, seperti penyebaran informasi bohong, ujaran kebencian, serta polarisasi sosial di media sosial. Ia meminta publik untuk lebih bijak dalam bermedia sosial dan menumbuhkan empati dalam interaksi sehari-hari agar tidak mudah terpecah oleh perbedaan pandangan.
Acara sosialisasi tersebut diakhiri dengan sesi tanya jawab yang berlangsung penuh antusiasme. Banyak peserta mengaku mendapat inspirasi dan motivasi baru untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan di lingkungan keluarga, sekolah, maupun komunitas masing-masing.
“Empat Pilar adalah jangkar bangsa. Kalau kita menjaganya, Indonesia akan tetap tegak di tengah badai zaman,” pungkasnya.

















































































