Ikuti Kami

Nahla: Bung Karno Hidup Dalam Seni

"Bung Karno pernah berkata aku bersyukur kepada Yang Maha Kuasa karena aku dilahirkan dengan perasaan halus dan berdarah seni".

Nahla: Bung Karno Hidup Dalam Seni
Seniman muda Mevlied Nahla dalam acara bertema Indonesia Muda Membaca Bung Karno yang diselenggarakan Megawati Institute secara daring, Selasa (29/6). (Sumber: Istimewa)

Jakarta, Gesuri.id - Seniman muda Mevlied Nahla menjabarkan betapa Proklamator RI Bung Karno memiliki penghargaan yang sangat tinggi terhadap seni. Bahkan kutipan-kutipan Bung Karno sangat penting bagi pelaku seni. 

Baca: Megawati Minta Anak Muda Miliki Fighting Spirit

"Dalam autobiografinya, Bung Karno pernah berkata aku bersyukur kepada Yang Maha Kuasa karena aku dilahirkan dengan perasaan halus dan berdarah seni. Itu itu adalah stetemen yang sangat kuat bagi saya pelaku seni," ujar Nahla saat berbicara dalam acara bertema Indonesia Muda Membaca Bung Karno yang diselenggarakan Megawati Institute secara daring, Selasa (29/6). 

Bagi Nahla, Bung Karno adalah pemimpin dengan cita rasa seni yang tinggi, hal itu terbukti dari kesukaan Bung Karno mengoleksi karya seni saat masih menjabat sebagai Presiden. 

"Beliau (Bung Karno) mengoleksi ribuan lukisan di istana negara, beliau memiliki warisan arsitektur iconic seperti Monas, GBK, Masjid Istiqlal dan rasa cintanya terhadap musik Indonesia seperti gamelan adalah bukti Bung Karno hidup di dalam seni," papar Nahla. 

"Objek lukisan favorit Bung Karno adalah lukisan naturalis yang menggambarkan landscap keindahan Indonesia, lukisan ini beliau pajang ketika pameran di Hotel Indonesia sebuah tempat bersinggungnya hubungan-hubungan internasional saat itu," sambung violinis ini. 

Baca: Megawati Dengan Tegas Menolak Wacana Jokowi 3 Periode

Tak hanya itu, Nahla mengatakan, Bung Karno juga pemimpin Indonesia yang memprakarsai sajian karya seni di ruang publik. 

"Itu adalah statement yang sangat berharga bagi seniman. Karena Bung Karno memaknai seni tidak hanya sebagai produk namun sebagai representasi budaya," ujar Nahla.

Quote