Ikuti Kami

Pramono Ingatkan Peran Orang Tua di Era Digital

Pramono Anung mengingatkan bahwa pentingnya bersosialisasi.

Pramono Ingatkan Peran Orang Tua di Era Digital
Seskab Pramono Anung

Jakarta, Gesuri.id - Era digital yang terjadi saat ini tidak bisa dihindari dan menyentuh hampir semua generasi termasuk anak-anak. Atas kondisi tersebut, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengingatkan peran orang tua dalam mendampingi anak-anak agar terhindar dari informasi-informasi yang bersifat hoax (bohong).

“Harus ada pengawasan dari orang tua, karena begitu menyebarnya informasi di dalam era digital ini maka yang namanya hoax, ketidaksiapan kita untuk menerima informasi seringkali itu juga menjadi persoalan,” kata Pramono dalam wawancara menyambut Hari Anak Nasional Indonesia (HANI) 2018 yang jatuh pada 23 Juli ini, di ruang kerjanya, Jakarta, akhir pekan lalu.

Baca: Pramono Anung Prihatin dengan Kondisi Bandara Adi Sutjipto

Pramono menunjuk contoh, sekarang ini banyak anak-anak karena lebih banyak menghabiskan waktunya dengan gadget-nya sehingga dia tidak bersosialisasi dengan temannya. Menurutnya, ini juga menjadi hal yang harus dipikirkan.

Walaupun era digital tidak bisa dihindari, Pramono mengingatkan bahwa pentingnya bersosialisasi dengan kawannya, bermain,  dan juga anak-anak yang tumbuh dan berkembang tidak hanya sekadar pelajarannya saja yang saat ini dinilai terlalu berlebihan.

Untuk itulah, lanjut politisi PDI Perjuangan itu, Presiden telah memerintahkan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) untuk mengurangi beban (pelajaran- red) itu.

“(Sehingga-red) Anak-anak masih bisa bermain, main tradisional, anak-anak mengerti era digital, dan tidak kehilangan kebahagiaan, kesenangannya ketika kecil, karena ketika kecil itu anak-anak harus gembira, jangan sampai nggak gembira,” ujar Pramono seraya menambahkan, begitu anak-anak sudah menghadapai masa dewasa, beban yang makin berat nantinya akan berbeda.

“Jadi sekali lagi teknologi itu dimanfaatkan, jangan kemudian teknologi menjadi beban,” sambung Seskab.

Mengenai pengalaman dalam mendampingi anak-anaknya sendiri, Pramono mengemukakan, bahwa anaknya sudah tumbuh di era digital, era milenial, dan dirinya termasuk yang kemudian mencoba masuk di dalam pemikiran anak-anak.

“Ternyata memang orang tua harus tahu apa yang menjadi basic need dari anak-anak tersebut, sebab kalau tidak, cara berpikir anak dan orang tua ini karena perkembangan teknologi bisa sangat berbeda,” ungkap Pramono.

Maka untuk itu, Pramono mengaku membiarkan kepada anak-anaknya untuk mengerti digital, tetapi memberikan rambu-rambu mana yang boleh, mana yang tidak boleh. Hal ini, lanjutnya, karena dalam era digital ini, sangat gampang dengan tangan, pencet-pencet saja sudah bisa lihat apa saja, yang mungkin belum waktunya dilihat oleh anak-anak kita. Itulah, menurut Pramono, yang ia sebut dengan memberikan rambu-rambu kepada anak-anak.

Baca: Pilkada Jadi Pendewasaan Demokrasi Bangsa Indonesia

“Tetapi sekali lagi, orang tua harus memberikan kepercayaan kepada anak kita, tidak hanya melarang tetapi juga mengarahkan, mengawasi.  Bahkan dalam hal tertentu juga harus bisa memberikan solusi. Karena anak kita dengan diri kita itu sudah sangat berbeda,” tutur Pramono.

Quote