Ikuti Kami

Rachmat Sebut Yayasan Dharma Laksana Mataram Usung Spirit Nasionalisme Bung Karno

Rachmat mengaku bangga atas kiprah lembaga pendidikan swasta yang di dalamnya fokus menampung anak-anak terlantar.

Rachmat Sebut Yayasan Dharma Laksana Mataram Usung Spirit Nasionalisme Bung Karno
H.Rachmat Hidayat (kiri) bersama Ketua Yayasan Dharma Laksana Mataram, Made Slamet usai peresmian Aula Bung Karno.

Mataram, Gesuri.id - Anggota DPR RI dapil NTB-2 (Pulau Lombok) H.Rachmat Hidayat meresmikan Aula Karno di Yayasan Dharma Laksana, Pagutan, Kota Mataram. Menariknya, aula tersebut menggunakan dana bantuan dari para donatur dan bukan dari bantuan pemerintah. 

Baca Jangan Sembarang Bicara!, Nikolaus Beni: PILHI Harus Tahu Sejarah Kehadiran KPK

Rachmat mengaku bangga atas kiprah lembaga pendidikan swasta yang di dalamnya fokus menampung anak-anak terlantar yang tidak mampu dari semua wilayah kabupaten/kota yang beragama Hindu di Provinsi NTB hingga Provinsi Maluku. 

Terlebih, anak-anak tersebut digratiskan semua biaya pendidikannya. Karena itu, ia pun membantu melalui dana pribadinya sekitar Rp 100 juta untuk kelangsungan pendidikan di Yayasan tersebut. 

"Yayasan Dharma Laksana ini adalah contoh penerapan nilai dan filosofi pendidikan yang diajarkan oleh Presiden pertama Indonesia, yakni Bung Karno. Maka, saya berkontribusi menyumbangkan dana pribadi Rp 100 juta untuk kelangsungan pendidikan anak yatim piatu di yayasan pendidikan ini," ujar Rachmat pada Berita Lombok, Selasa (22/8).

Menurut Ketua DPD PDI Perjuangan NTB itu, penamaan Aula Bung Karno di salah satu gedung di Yayasan Dharma Laksana, dipastikan akan menjadi spirit bagi generasi muda untuk terus menanamkan semangat Pancasila. 

Dimana, cita-cita pendidikan nasional terkandung didalamnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri. 

"Nah spirit Bung Karno yang mengedepankan kehidupan masyarakatnya adalah nasionalis, yakni menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Hal ini, termaktub di Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional," jelas Rachmat. 

"Ingat disini ini, para donaturnya adalah mereka seluruhnya berjiwa nasionalis. Makanya, tepat jika aula ini dinamakan Bung Karno," sambung dia.

Sementara itu, Ketua Yayasan Dharma Laksana Kota Mataram, Made Slamet mengatakan, bahwa jumlah peserta didik yang ada di sekolah ini, sebanyak 60 orang. Mereka terdiri dari 30 orang putra dan 30 orang putri yang merupakan siswa fakir miskin dan anak terlantar yang tersebar di 10 kabupaten/kota di NTB.

"Adanya Aula Bung Karno ini, adalah untuk mendukung aktifitas belajar para siswa. Di sini, bangunan ini semuanya dibantu oleh para donatur. Serta, para siswa yang belajar digratiskan seluruhnya dengan pembiayaannya ditanggung oleh pihak yayasan," ungkap Made. 

Anggota DPRD NTB dapil Kota Mataram itu menambahkan, pihaknya mengucapkan terima kasih atas sumbangan para donatur yang tidak bisa disebutkan satu persatunya. 

Baca Di Hadapan Seniman, Basarah Sebut Ganjar Capres Universal dan Miliki Keluarga Sempurna

Mengingat, tidak saja Aula Bung Karno yang sudah diresmikan. Namun ada juga bangunan laboratorium dan perpustakaan. 

"Adanya uluran tangan dari para donatur itu, maka mimpi dan cita-cita anak-anak yatim piatu dan keluarga tidak mampu untuk bisa bersekolah dengan layak dapat terwujud. Apalagi, lulusan di sekolah ini sudah ada yang menjadi polisi, TNI hingga ada yang melanjutkan ke perguruan tinggi," tandas Made Slamet.

 

kurator Syahrul

Quote