Jakarta, Gesuri.id - Anggota MPR RI yang juga Anggota Komisi VI DPR RI, Sadarestuwati atau Mbak Estu, menegaskan pentingnya sinergi sekolah dan keluarga dalam membangun karakter kebangsaan anak sejak usia dini.
Penegasan itu disampaikan dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar yang digelar di SDN Bareng 5 Jombang pada Rabu (19/11/2025), dengan peserta wali murid, guru, serta tenaga pendidik.
“Guru dan orang tua adalah lingkungan pertama dan paling dekat dengan anak. Jika nilai Pancasila ditanamkan sejak rumah dan diperkuat di sekolah, maka karakter kebangsaan akan tumbuh kuat dalam diri mereka,” ujar Politisi PDI Perjuangan ini.
Sadarestuwati menjelaskan bahwa pemahaman terhadap nilai-nilai Empat Pilar — Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika — akan lebih efektif ketika ditanamkan melalui keteladanan langsung dari orang dewasa di sekitar anak. Ia menilai bahwa pembentukan karakter tidak hanya menjadi tanggung jawab institusi pendidikan, tetapi merupakan bagian dari tugas besar keluarga.
Dalam sesi dialog, Mbak Estu yang juga menjabat sebagai Ketua DPP Bidang Pertanian menyoroti tantangan zaman yang dihadapi generasi muda saat ini, seperti derasnya arus informasi digital, perubahan sosial, hingga pergeseran budaya yang mempengaruhi perilaku anak.
“Kita hidup di era yang cepat berubah. Fondasi kebangsaan adalah jangkar yang menjaga anak-anak dari pengaruh negatif dan membantu mereka memahami jati diri sebagai bagian dari bangsa Indonesia," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sadarestuwati juga mengingatkan tentang pentingnya menanamkan pemahaman keragaman sejak usia dini. Keberagaman budaya, suku, dan kepercayaan yang dimiliki Indonesia harus dipandang sebagai kekuatan bangsa, bukan pemicu perpecahan.
“Anak-anak harus belajar bahwa perbedaan itu wajar dan indah. Tanpa pemahaman ini, keragaman bisa menjadi sumber konflik. Empat Pilar menjaga kita tetap satu,” tegas Mbak Estu.
Kegiatan sosialisasi di SDN Bareng 5 dikemas dalam bentuk diskusi bersama wali murid dan guru mengenai cara menerapkan nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah maupun di sekolah. MPR RI menilai bahwa keteladanan orang dewasa masih menjadi metode paling efektif dalam pembentukan karakter anak.
“Anak belajar dari apa yang mereka lihat. Karena itu, peran orang dewasa sangat penting dalam menghidupkan nilai Empat Pilar, bukan sekadar mengajarkannya,” ujar Mbak Estu.
Sosialisasi Empat Pilar yang dilaksanakan pada 21 Oktober 2025 ini menjadi bagian dari tugas konstitusional MPR RI dalam menghadirkan pendidikan kebangsaan yang inklusif. Dengan melibatkan guru dan wali murid, kegiatan ini diharapkan memperkuat ekosistem pendidikan karakter yang sehat dan berkelanjutan.
MPR RI berharap kegiatan serupa semakin sering digelar di sekolah dasar sebagai upaya menyiapkan generasi yang berkarakter kuat, toleran, serta memiliki rasa cinta tanah air dan persatuan yang kokoh.

















































































